Hal tersebut, tampak dari moda pendampingan yang hanya dilakukan secara langsung oleh Dispar Maluku pada Desa Rutong Kecamatan Letisel, Kota Ambon.
Ambon, suaradamai.com – Masuk dalam ‘injury” time kunjungan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, ke dua desa yang menjadi perwakilan Maluku dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yakni Rutong dan Soinrat, tampaknya Dispar Maluku masih belum siap.
Hal tersebut, tampak dari moda pendampingan yang hanya dilakukan secara langsung oleh Dispar Maluku pada Desa Rutong Kecamatan Letisel, Kota Ambon.
Namun ironisnya, Desa Soinrat, kecamatan kei besar, kabupaten Maluku Tenggara (Malra) hanya dilakukan via zoom meeting, padahal survey lokasi guna menunjang visitasi menteri merupakan hal yang wajib dilakukan.
Hal tersebut pun mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku Rovik Afifudin yang berharap Dinas Pariwisata Maluku, dapat memberikan pendampingan secara langsung.
“Dinas Pariwisata harus adil dan sama rata kepada dua desa yang dimaksud, ini kan juga membawa nama Maluku secara utuh.” tukasnya Senin (29/5/2023).
Menurutnya, sebagai leading sektor Dispar seharusnya dapat mendukung dan bijaksana dalam penganggaran agar merata dan hasilnya juga bisa maksimal didapat.
“Malra kan dekat saja bisa dijangkau sehari dengan pesawat tidak sampai satu jam. Jangan tebang pilih dalam perhatian dan koordinasi dong.” Tukasnya.
Seharusnya Dispar mempromosikan desa wisata unggulan itu dengan semua potensi yang dimilikinya agar kedepan semakin banyak wisatawan datang berkunjung ke tempat tersebut.
Untuk itu. Lanjutnya Kita minta perhatian dinas pariwisata harus sama ke dua desa tersebut, agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Dirinya juga menyinggung ihwal beberapa usulan kegiatan Dispar Malra yang secara sepihak dihapus dalam rekomendasi ke kemenparekraf.
“Kita akan agendakan undangan rapat ke Dispar guna membicarakan terkait permasalahan yang dimaksud.'” Pungkas Politisi muda besutan PPP ini.
Malra kan dekat saja bisa dijangkau sehari dengan pesawat tidak sampai satu jam.
Kami berharap pendampingan secara langsung dilakukan di dua desa tersebut dari Dinas Pariwisata Maluku.
Agar lebih terkoordinasi persiapan-persiapan menyambut kedatangan Menparekraf.