Angkot di Ambon dan AKDP akan Gelar Aksi Mogok

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ambon,suaradamai.com – Masyarakat Kota Ambon pengguna moda transportasi angkutan kota (Angkot) bakal tersendat aktivitasnya hari ini, seiring rencana seluruh sopir Angkot yang akan melakukan aksi mogok, Senin (30/9).

Kepastian itu diungkap Ketua Asosiasi Sopir Angkota Kota (ASKA) Ambon, Paulus Nikijuluw kepada media di Ambon, Minggu (29/9).

Nikijuluw katakan, tidak saja sopir Angkot dari jalur di Ambon, aksi ini juga akan melibatkan sopir Angkot dari beberapa jalur angkutan kota dalam provinsi (AKDP), seperti jalur Suli, Tulehu, Liang ,Waai, Hattu, dan Jazirah.

“Kita sudah bersepakat nantinya hari ini akan lakukan aksi damai. Ada sekitar 2.000 sekian sopir. Kita akan aksi damai yang dipusatkan di Kantor Gubernur Maluku. Maka tidak ada pelayanan muat penumpang dalam satu hari itu,” ujar Nikijuluw.

Dikatakan, aksi ini berkaitan dengan tuntutan mereka perihal semakin menjamurnya transportasi online di Kota Ambon dan persoalan lain yaitu masalah penataan terminal Mardika dari para pedagang.

“Tuntutan yang nanti kita sampaikan kepada pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi, itu terkait regulasi transportasi angkutan online dan juga terkait dengan persoalan yang ada di dalam Terminal Mardika,” ujarnya

Dia mengaku, aksi ini akan berlangsung dengan titik kumpul lokasi gong perdamaian. Dimana di lokasi ini, ribuan sopir Angkot akan memarkirkan kendaraan mereka, kemudian selanjutnya menuju Kantor Gubernur Maluku.

“Belum tahu sampai jam berapa tapi intinya dari pagi sampai selesai. Perlu kami sampaikan kepada masyarakat apa yang kami lakukan ini kami berjuang untuk bagaimana persoalan yang selama ini kami sopir Angkot rasakan, terkait keberadaan transportasi online dan juga persoalan Terminal Mardika,” jelasnya.

Atas dasar itu, pihaknya menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian baik dari seluruh warga kota, karena tidak ada pelayanan kepada masyarakat nantinya.

“Kami mohon pengertian baik masyarakat. Bukan berarti kami tidak melayani, tapi tentu kami harus memperjuangkan sesuatu yang menjadi harapan kami selama ini, persoalan yang kami sopir Angkot rasakan,” tandasnya.

Senada, Sekretaris Umum ASKA, Tedy Nelwan katakan, sebelum sampai di aksi ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota Ambon, namun tidak ada satu sikap dan itikad baik untuk menyelesaikan persoalan yang dinilai sangat merugikan para sopir Angkot itu.

“Tuntutan kami soal regulasi. Regulasi ini kan turunan dari keputusan Menteri Perhubungan yang kemudian ditetapkan Pemprov Maluku. Kami menuntut sikap dan tindakan Pemprov agar betul-betul melihat bahwa ini bukan masalah biasa, tapi sangat merugikan dan meresahkan para sopir Angkot,” tandasnya.

Sebab itu, mulai tahapan-tahapan yang dilakukan tanpa ada titik temu dan tanpa ada tindakan baik dari pemerintah, sehingga aksi ini dilakukan.

“Sekali lagi kami mohon maaf kepada masyarakat Kota Ambon bahwa kami lakukan ini juga untuk kepentingan kami hari ini, esok dan kedepan,” pungkas Nelwan.

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU