Mesin yang disewa pihak PLN berkekuatan 2 megawatt. Ada surplus daya.
Langgur, suaradamai.com – Manager PT. PLN Area Kabupaten Maluku Tenggara Alex Manuhua menyatakan, optimalisasi ketersediaan aliran listrik di wilayah Pulau Kei Besar baru akan rampung sekitar akhir April 2020 mendatang. Dalam rentan waktu bulan Maret hingga April, pihak PLN akan terus membenahi sarana fasilitas penunjang pembangkit listrik.
“Sesuai rencana, listrik di Kei Besar yang dipersiapkan nyala 24 jam dalam time schedule progres sampai dengan COD Mesin akan dilakukan pada akhir Maret ini,” ungkap Alex Manuhua kepada awak media saat berada di Kei Besar, Selasa (3/3/20).
Menurut Manuhua, pihaknya saat ini tengah melakukan persiapan perbaikan jaringan yang ada di Kei Besar Utara Timur dan Utara Barat. Apabila akses jalan di kedua wilayah tersebut sudah memungkinkan, lanjut Manuhua, paling lambat di akhir April 2020 sudah bisa dinyalakan 24 jam.
Terkait mobilisasi mesin pembangkit listrik dari Langgur, PLN dan Pemkab Malra telah bersepakat akan dilakukan dalam Maret ini juga. Mesin tersebut berstatus sewa oleh PLN.
“Mesin tersebut berkemampuan 2 mega (watt). Sedangkan beban puncak kami di Elat 0,900 KW (kilowatt). Itu artinya, ada surplus daya sekitar 1,1 mega (watt),” bebernya.
“Dengan surplus ini, kami bisa suplai penyalaan listrik di semua desa-desa yang selama ini sudah ada jaringan, namun belum teraliri listrik karena keterbatasan daya,” jelasnya.
PT. PLN punya target untuk optimalisasi layanan listrik di Kei Besar pada satu bulan mendatang, namun nampaknya kondisi timbunan pada lokasi penempatan mesin masih dikhawatirkan.
Untuk itu, Manuhua meminta Pemda Malra untuk secepatnya melakukan penambahan timbunan pada areal pengeringan.
“Jangan sampai tanah timbunan itu amblas. Mengingat bobot mesin mencapai 24 ton. Kami mengharapkan perhatian untuk itu, sehingga waktu yang direncanakan nanti dapat sesuai target,”pintanya.
Sesuai target itu pula, Manuhua mengingatkan, hal yang paling penting yang dibutuhkan pihak PT. PLN saat ini, yakni dukungan dan partisipasi dari masyarakat Kei Besar terkait pohon yang menghalangi alur jaringan kabel listrik.
Manuhua meminta kerelaan warga agar pohon-pohon yang ada bisa ditebang. Bantuan masyarakat turut menjadi penunjang kinerja PLN.
“Penyebab utama gangguan listrik, salah satunya jika ada pohon-pohon yang menghalangi jaringan. Hal ini akan berpengaruh langsung ke mesin dan lama-kelamaan mesinnya pasti rusak,” terang Manuhua. (gerryngamel/labesremetwa)