Pemerintah lewat Kantor Bahasa Maluku membuat pelatihan bagi para guru dalam upaya menjaga dan melestarikan bahasa daerah.
Langgur, suaradamai.com – Kantor Bahasa Provinsi Maluku menggelar pelatihan guru utama revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Pelatihan ini menindaklanjuti penetapan Bahasa Kei oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI pada 22 Februari lalu, sebagai salah satu bahasa yang terancam punah.
Bertempat di Aula Kantor Bupati Malra, Selasa (12/7/2022), Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun membuka pelatihan tersebut secara resmi.
Dalam laporannya, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Sahril menjelaskan, Bahasa Kei bersama Bahasa Tanimbar dan Buru merupakan tiga bahasa daerah di Maluku yang masuk program revitalisasi bahasa daerah.
Menggunakan Dana Cadangan Negara, pemerintah lewat Kantor Bahasa Maluku membuat pelatihan kepada para guru dalam upaya menjaga dan melestarikan tiga bahasa tersebut.
Pelatihan untuk Bahasa Buru telah dilaksanakan pada 3-9 Juli lalu. Kini, Kantor Bahasa Maluku menggelar pelatihan bagi 79 guru di Kabupaten Maluku Tenggara, 11-17 Juli.
Guru-guru yang terlibat, kata Sahril, adalah gugru-guru yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
Saril menegaskan, pelatihan ini dilakukan dalam semangat kurikulum merdeka belajar. Sehingga ketika selesai, peserta diharapkan menularkan ilmu yang diperoleh kepada siswa atau komunitas, dengan tidak menuntut untuk menghafal bahasa daerah, tetapi menghasilkan karya dengan bahasa daerah.
Dalam pelatihan ini, peserta akan dilatih oleh para fasilitator tentang mendongeng, menyanyi nyanyian rakyat, stand up comedy, menulis cerita pendek, menulis pidato dan berpidato, dan menulis dan membaca puisi.
Adapun lima fasilitator yang dibawa oleh Kantor Bahasa Maluku, yakni Dr. Mariana Lewier, M.Hum, Rudi Fofid, Arie Rumihin, S.I.Kom, Therosia Rumthe, dan Weslly Johannes.
Setelah Maluku Tenggara, pelatihan serupa juga akan dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pada 24-30 Juli mendatang.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: