Bangun Rumah Warga Terdampak Bencana, Pemkab Malra Minta Bantuan Provinsi dan Pusat

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ketersediaan Biaya Tak Terduga (BTT) sangat terbatas. Karena itu, Pemkab Malra meminta bantuan dari Pemprov Maluku dan Pemerintah Pusat.


Langgur, suaradamai.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Pemkab Malra) terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Pusat, untuk merehabilitasi rumah-rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung.

Plh. Sekda Malra Ana Yunus menuturkan, sejak mengetahui bencana puting beliung merusak ratusan rumah di Debut dan Rumadian, Pj. Bupati Malra Samuel Huwae langsung memerintahkan jajarannya untuk membuat SK darurat bencana.

“SK sudah dibikin. Dengan dasar itu, Pemerintah Daerah bisa intervensi program kegiatan. Salah satunya yang sudah disalurkan kemarin berupa bahan makanan [bagi tiga ohoi yang terdampak bencana, yakni Debut, Rumadian, dan Ohoider Atas],” ujar Ana, Sabtu (21/12/2024).

Ana mengungkap, bantuan tersebut berasal dari pembiayaan Biaya Tak Terduga (BTT) tahun 2024 sebesar Rp80an juta.

Ketersediaan BTT, lanjut Ana, sudah sangat terbatas. Hal itu karena anggaran BTT telah digunakan untuk membiayai beberapa kejadian tak terduga dalam tahun ini.

“Memang ada BTT. Nah, BTT ini karena ketersediaan sangat terbatas, digunakan untuk beberapa kejadian yang terjadi dalam tahun ini. Tahun ini kan banyak konflik. Misalnya kemarin sekitar Rp100 juta untuk pengamanan PSU Pilkada,” jelas Ana.

Karena itu, Pemkab Malra harus meminta bantuan dari Pemprov Maluku dan Pemerintah Pusat.

“Bantuan bahan makanan kemarin sekitar Rp80an juta. Tetapi kalau bahan bangunan itu pasti ratusan juta,” kata Ana.

Pemkab Malra, lanjut Ana, sementara menyiapkan laporan untuk dikirim ke Ambon dan Jakarta.

Update bencana puting beliung di Maluku Tenggara

Bencana alam puting beliung melanda empat ohoi/desa di Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Fenomena cuaca ekstrem itu terjadi di tiga desa di wilayah Kei Kecil dan satu desa di Kei Besar.

Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat jumlah rumah yang rusak akibat bencana tersebut sebanyak 144 rumah. Sementara korban luka-luka berjumlah enam orang.

Pada Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 05.00 WIT, puting beliung menghantam tiga desa sekaligus, yakni di Ohoi Debut dan Rumadian Kecamatan Manyeuw dan Ohoi Watkidat di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat.

Bencana tersebut mengakibatkan 109 rumah di Debut rusak dan satu korban luka-luka. Kemudian 10 rumah di Rumadian dan dua rumah di Watkidat juga mengalami kerusakan.

Pada hari kedua, tepatnya pada Rabu (18/12/2024) malam, sekitar pukul 22.00 WIT, fenomena cuaca ekstrem itu juga melanda Ohoi Ohoider Atas Kecamatan Kei Kecil, mengakibatkan 23 rumah rusak dan lima orang luka-luka.

Dua korban luka-luka dari Ohoider Atas sementara menjalani perawatan serius di RSUD Karel Sadsuitubun. Tiga orang dari ohoi yang sama rawat jalan di Puskesmas Kolser. Sementara di Ohoi Debut, satu orang juga rawat jalan di Puskesmas Debut.

Editor: Labes Remetwa


Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU