Baru di Kei, Komunitas Rajut Evav Bentukan Rumah BUMN Tual

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kehadiran komunitas ini diharapkan menjawab kurangnya produk kerajinan di Kepulauan Kei. Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.


Langgur, suaradamai.com – Rumah BUMN Tual terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Kali ini mereka menjadi inisiator pembentukan Komunitas Rajut Evav Maluku Tenggara.

Expert Rumah BUMN Tual Vivi Hahury menuturkan, komunitas rajut lahir dari kesadaran tentang kurangnya produk kerajinan yang mendukung pariwisata Kepulauan Kei.

“Produk pariwisata di Kei kebanyakan masih didominasi kuliner. Kerajinan sangat jarang,” ungkap Hahury menjelaskan alasan pembentukan komunitas, Senin (11/9/2023).

Sebab itu, kehadiran komunitas ini diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

Pembentukan komunitas dilakukan pada pertengahan 2022. Mulanya, Rumah BUMN Tual sekadar mengumpulkan sejumlah orang yang punya hobi merajut. Kemudian membuat grup WhatsApp untuk berbagi informasi tentang rajutan.

Dalam perkembangan, peserta yang ada menginginkan dibentuk suatu wadah untuk menampung aspirasi dan kreativitas mereka. Rumah BUMN Tual kemudian mengambil peran itu dan membentuk Komunitas Rajut Evav Maluku Tenggara.

Awal pembentukan hanya ada tiga anggota. Kini jumlah anggota komunitas bertambah dua orang, sehingga sudah menjadi lima orang. Aktivitas komunitas dipusatkan di Kantor Telkom Tual.

Aktivitas Komunitas Rajut Evav Maluku Tenggara

Hahury menuturkan, aktivitas komunitas pada tahun ini semakin tinggi. Awalnya kegiatan perkumpulan hanya untuk mengisi waktu luang, kini sudah menjadi kegiatan utama karena telah menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Berbagai produk rajutan telah dihasilkan. Ada gelang, tas, mainan kunci, bunga, taplak meja, sepatu, hingga pakaian untuk bayi. Semua produk ditampung di galeri komunitas yang juga bertempat di Kantor Rumah BUMN Tual.

Menyadari pentingnya pertumbuhan ekonomi kreatif dan juga manfaat dari aktivitas merajut, komunitas memutuskan membagikan keahlian merajut kepada masyarakat, terutama kaum milenial.

Upaya itu diwujudkan lewat pelatihan technical skill “handycraft rajut” yang dilaksanakan di Kantor Telkom Tual, 9 September 2023.

Pelatihan tersebut melibatkan 25 peserta dari tiga kampus yakni STIA Darul Rachman, STIS Mutiara Tual, dan Politeknik Perikanan Negeri Tual. Selain itu, ada juga masyarakat.

Sebagai instruktur, Komunitas Rajut Evav memberikan pelatihan tingkat dasar/pemula, yakni teknik dasar single crochet dan double crochet.

Hahury menambahkan, kedepan pihaknya bersama komunitas akan membuka lagi pelatihan untuk kelas pemula dan tingkat lanjutan. Pelatihan kedepan akan dikenakan biaya, yang mana biaya tersebut juga digunakan untuk pelatihan, dalam hal ini pengadaan alat dan bahan.

“Empat kali pertemuan (dalam sebulan), hanya bayar Rp50 ribu,” ungkap Vivi. “Bulan depan (Oktober) baru buka kelas”.

Editor: Labes Remetwa

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU