Bintitan.. Gara-gara Suka Ngintip?

Ikuti suaradamai.com di

Langgur, suaradamai.com – Banyak sekali mitos yang beredar tentang bintitan (benjolan pada kelopak mata), ada yang mengatakan bahwa bintitan muncul karena kebiasaan mengintip. Ada juga yang percaya bahwa dengan memandang mata orang yang sedang bintitan maka kita juga akan terkena bintitan. Benarkah semua itu? Mari mengenal bintitan dari sisi medis.

Bintitan atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah hordeolum adalah timbulnya benjolan berwarna merah pada kelopak mata, baik kelopak mata atas maupun bawah, yang terasa nyeri dan terkadang disertai dengan keluhan mata berair.

Hordeolum secara umum menyerupai jerawat yang terletak di kelopak mata. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada kelenjar-kelenjar minyak di sekitar kelopak mata. Infeksi yang terjadi dapat dipicu oleh berbagai hal, terutama yang berhubungan dengan kebersihan diri di sekitar kelopak mata, seperti :

  • Penggunaan kosmetik yang tidak bersih ataupun sudah kadaluarsa.
  • Tidak membersihkan wajah setelah penggunaaan kosmetik, terutama sebelum tidur.
  • Kebiasaan mengucak mata atau menyentuh area sekitar mata dengan tangan yang tidak dibersihkan terlebih dahulu.
  • Menderita penyakit mata lainnya.
  • Memiliki riwayat hordeolum sebelumnya

Ada 2 jenis hordeolum, yaitu hordeolum interna dan hordeolum eksterna. Pada hordeolum interna, benjolan muncul di bagian dalam dari kelopak mata, sebaliknya pada hordeolum eksterna benjolan muncul pada bagian luar kelopak mata.

Hordeolum interna biasanya terasa lebih nyeri dibandingkan hordeolum eksterna. Hordeolum interna juga dapat berkembang menjadi bentuk kronis, yang dikenal dengan kalazion (peradangan pada kelopak mata berupa benjolan yang tidak terasa sakit, berlangsung dari beberapa minggu hingga berbulan-bulan). Kalazion yang besar dan berlangsung lama dapat menekan bola mata dan menimbulkan astigmatisme (mata silinder). Biasanya hordeolum ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Penanganan pertama di rumah yang dapat dilakukan adalah dengan kompres hangat selama 10-15 menit setiap kali, 3-5 kali sehari. Hindari memencet benjolan yang timbul, karena dapat memperburuk keadaan. Jika tidak membaik dalam 2-3 hari maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter, karena walaupun dikatakan dapat sembuh sendiri, namun penanganan yang tepat dan segera tentu dapat mencegah perburukan keadaan serta menghindari komplikasi yang tidak diinginkan. Dokter biasanya akan memberikan salep antibiotik ataupun obat anti radang. Jika hordeolum tidak juga mengalami perbaikan maka biasanya akan dilakukan tindakan pembedahan dengan melakukan sayatan kecil dengan bius lokal pada lokasi hordeolum untuk mengeluarkan nanah.

Hordeolum dapat muncul berulang sehingga dengan menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan tangan dan area sekitar mata, sangatlah penting untuk menghindari berulangnya penyakit ini.

Penulis : dr. Jean Francis Melanny Kassiuw (dokter umum)

Ikuti suaradamai.com di

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU