Prodi TBP Polikant membudidayakan ikan untuk tiga tujuan.
Langgur, suaradamai.com – Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan (Prodi TBP) Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) membudidayakan ikan untuk tiga tujuan, yakni praktek, penelitian, dan konservasi.
Mereka memelihara ikan hias nemo, dan ikan konsumsi seperti kakap putih, baronang (samandar), dan kerapu.
Kepada Suara Damai di Laboratorium Hatchery, Jumat (19/3/2021), Ketua Unit Fishing Industry Abdul Zahri menjelaskan fasilitas dan proses budidaya di Prodi TBP.
Prodi TBP memiliki delapan bak pemeliharaan larva atau pembesaran berkapasitas 3 ton, bak induk kapasitas 20 ton, dan aquarium kapasitas 100 liter.
Sumber air berasal dari teluk Sathean. Air laut dipompa ke bak penampung kemudian disterilkan sebelum disalurkan ke bak pemeliharaan. Air di aquarium biasanya diganti sehari sekali agar ikan tak mudah stres, sedangkan untuk bak berukuran besar – karena memiliki sistem sirkulasi air mengalir – diganti seminggu sekali.
Pemberian pakan/makanan untuk ikan hias nemo, biasanya dikasih pakan plankton, sebab jenis ikan hias air laut ini suka makan plankton. Plankton adalah organisme hanyut berukurn mikro yang hidup dalam zona pelagik samudera, laut, dan badan air tawar.
“Cara mendapatkan mereka (plankton) pun mudah dikarenakan sumber daya alam di sini melimpah. Jadi tinggal ambil pakai serokan saat air surut,” jelas Ari, sapaan Zahri.
Dosen mata kuliah Teknik Reproduksi itu menambahkan, pihaknya memberi makan ikan konsumsi dengan pakan alami seperti ikan rucah dan pakan buatan.
“Ikan di sini sengaja dibudidayakan karena jika sewaktu-waktu ada praktek atau penelitian, bahan sudah tersedia. Ikan-ikan ini ada yang dikembangbiakan di keramba jaring apung, ada pula yang dilepas ke habitat aslinya demi menjaga populasi ikan di Kepulauan Kei,” kata Ari.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: