Langgur, suaradamai.com – Pengurus Daerah Salimah Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara menggelar Forum Silaturahim (Forsil) Persaudaraan Muslimah (Salimah). Bekerjasama dengan Badan Pegadaian Kota Tual dan Kementerian Agama Maluku Tenggara, forsil dilaksanakan di Ball Room Hotel Syafira, Minggu (12/1/19).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keutamaan haji dan mempererat tali silaturahim antara Majelis Ta’lim dan Muslimah Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
Turut hadir Bupati Maluku Tenggara yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs. Hi. Abdul Hamid Ingratubun, M.Si, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tenggara R. A. Fahrurazi Hassanusi, S.Fill.I dan Ketua DPRD Kota Tual Hasan Syarifudin Borut. Serta melibatkan 93 peserta yang berasal dari perwakilan Majelis Ta’lim Tual dan Malra.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Drs. Hi Abdul Hamid Ingratubun, M.Si, Bupati mengatakan bahwa Forsil Muslimah ini merupakan kajian dan program kerja muslimah guna mendiskusikan hal-hal dan strategi yang diperlukan untuk berkontribusi bagi peningkatan kualitas dan kerukunan umat Islam di Bumi Larvul Ngabal dan Maren.
“Konstruksi tujuan kegiatan ini tidak lain adalah dalam rangka perjuangan umat Islam. Islam menjadikan persaudaraan sebagai dasar aktivitas perjuangan untuk menegahkan agama Allah di bumi ini,” kata Bupati.
Persaudaraan muslim atau hubungan islamiah akan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan di kalangan umat.
Lahirnya organisasi Salimah merupakan salah satu jawaban atas berbagai fenomena dan pendapat akan aktivitas taqwa islam di bidang kewanitaan yang dinilai masih lemah. Hal tersebut nampak pada lemahnya kepemimpinan wanita untuk mampu berdiri sendiri menghadapi arus sekularisme dan urbanisasi.
“Inilah tantangan yang harus dihadapi dan dituntaskan oleh wanita islam termasuk organisasi persaudaraan muslimah,” pungkas Bupati.
Selain itu dalam proses penyelenggaran pembangunan dan pembinaan di Kabupaten Maluku Tenggara dengan segala dimensinya, baik dimensi ekonomi, sosial, budaya, lingkungan maupun politik, telah memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat Malra namun keberhasilan pembangunan tersebut masih mengisahkan berbagai permasalahan. Tantangan yang harus dihadapi adalah terutama masih tingginya angka kemiskinan, minimnya pemahaman terhadap nilai-nilai ajaran agama, dekadenis moral maupun maraknya penggunaan narkoba atau narkotika atau obat -obatan terlarang di kalangan remaja.
Oleh karena itu, Bupati mengajak organisasi persaudaraan muslimah ini dapat berperan aktif dalam memberikan penyadaran dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai media. Sedapat mungkin melalui pencegahan atau perilaku yang menyimpang baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. (kettyremetwa/labesremetwa)