BerandaLintas PapuaBupati Manibuy Resmikan Biara Susteran TMM dan Gua Sancta Maria Mater Misericordiae

Bupati Manibuy Resmikan Biara Susteran TMM dan Gua Sancta Maria Mater Misericordiae

Bintuni Yohanis Manibuy mengucap terima kasih karena di awal pemerintahannya, ia mendapat kesempatan untuk meresmikan dua bangunan tersebut.


Bintuni, suaradamai.com – Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy meresmikan Biara Susteran Tarekat Maria Mediatrix (TMM) Santa Monika dan Gua Sancta Maria Mater Misericordiae.

Acara peresmian tempat tinggal biarawati dan bangunan rohani yang berlokasi di Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat itu, dilaksanakan bertepatan dengan hari lahir Tarekat Maria Mediatrix yang ke-98, Kamis (1/5/2025).

Pantauan suaradamai.com, kegiatan tersebut berlangsung khidmat. Diarak dengan tarian adat, Bupati Manibuy dan istri bersama tamu undangan berjalan di barisan depan. Diikuti misdinar dan Uskup Manokwari-Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega beserta para imam dan suster.

Bupati Manibuy menggunting pita di pintu utama biara sebagai tanda peresmian. Kemudian Uskup dan para imam melakukan pemberkatan dengan memercik air di bagian luar dan dalam biara.

Selanjutnya rombongan berarak ke samping Gereja St. Yohanes Bintuni, untuk meresmikan Gua Maria. Acara peresmian diawali dengan pemberkatan oleh Uskup dan para imam.

Kedua acara tersebut disatukan dengan perayaan ekaristi yang melibatkan hampir 1.000 umat Katolik di wilayah tersebut.

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan prasasti, pemotongan tumpeng, dan santap kasih bersama.

Dalam sambutannya usai perayaan ekaristi, Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy mengucap terima kasih karena di awal pemerintahannya, ia mendapat kesempatan untuk meresmikan dua bangunan tersebut.

Sementara itu, Ketua Panitia Peresmian Pius Motombrie menuturkan, pembangunan Biara Susteran TMM Santa Monika dan Gua Sancta Maria Mater Misericordiae, masing-masing dikerjakan selama 3,5 tahun dan 1 tahun lebih.

Adapun pembangunannya menggunakan anggaran masing-masing sebesar Rp2 miliar lebih dan Rp1 miliar lebih.

“Kami berharap agar Gua Maria bisa digunakan sebagai sarana doa untuk mengungkapkan maksud hati umat sekalian kepada Tuhan Yesus melalui Bunda Maria,” ujar Motombrie.

“Dan juga bisa digunakan oleh suster TMM untuk karya pelayanan yang lebih baik lagi kedepan,” imbuh Motombrie.

Editor: Labes Remetwa


ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -
- Advertisment -

TERPOPULER

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU