Anggaran DAK Fisik yang diterima Pemkab Malra dari pemerintah pusat mengalami penurunan, dari Rp58 miliar pada tahun 2020, menjadi Rp18 miliar pada tahun ini. Hal ini membuat Bupati Thaher melakukan kontrol ketat terhadap pelaksanaan DAK tersebut.
Langgur, suaradamai.com – Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun mengontrol secara ketat pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun ini.
Hal itu karena anggaran DAK Fisik yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada Pemkab Malra pada tahun ini turun drastis.
Penerimaan DAK Fisik tahun 2020 sebesar Rp58 miliar. Tahun ini turun menjadi Rp18 miliar, atau berkurang sebesar Rp40 miliar.
Penurunan ini terjadi karena, menurut Bupati, Malra tidak mampu menghabiskan anggaran itu sehigga sebagian dikembalikan ke kas negara. Atas dasar itulah, pemerintah pusat mengurangi anggaran DAK bagi Pemkab Malra.
Sebab itu, dalam kegiaran Rapat Koordinasi (Rakor) DAK Fisik Reguler Bidang Pendidikan yang digelar di Aula Kantor Bupati, Jumat (3/6/2022) lalu, Bupati menegaskan agar semua pihak mengawasi pelaksanaan DAK Fisik tahun ini.
Bupati minta para pihak yang terlibat dalam hal ini memastikan proses pelaksanaan DAK Fisik berjalan baik.
Menurut Bupati, jika dana tersebut tidak terserap atau tidak dimanfaatkan secara maksimal, maka bisa saja tahun depan akan turun lagi.
Hanubun juga meminta agar dalam pelaksanaan pembangunan, tidak terjadi konflik kepentingan yang bisa saja menyebabkan pembangunan terganggu.
“Jangan masuk unsur-unsur lain. Kepentingan kita adalah memajukan pendidikan di Kabupaten Maluku Tenggara,” tegas Bupati.
Bupati juga meminta pekerja proyek menjaga mutu dan kualitas bangunan supaya harus bagus.
“Jangan sampai ada penilaian publik bahwa proyek pemerintah menghasilkan output yang tidak berkualitas,” tegas Bupati.
Kepala daerah juga meminta tim monitoring/pengawasan yang bertugas di lapangan memberikan laporan progres pembangunan secara langsung dan rutin.
“Bisa langsung laporan ke saya,” ujar Bupati.
Bupati harap pelaksanaan DAK Fisik tahun ini berjalan lancar. Sebab perjuangan untuk mendapatkan anggaran ini tidaklah muda.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: