Setelah dinegerikan, Polikant mengalami perkembangan yang signifikan dalam 20 tahun terakhir.
Tual, suaradamai.com – Sebelum dijadikan sebagai kampus negeri, Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) mulanya bernama Akademi Larvul Ngabal dan berlokasi di Jln. Karel Sadsuitubun No. 1, Kota Tual.
Akademi Larvul Ngabal didirikan pada 1997 dengan memiliki tiga program studi, yaitu Prodi Teknologi Budidaya Perikanan (TBP), Prodi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), dan Prodi Teknologi Hasil Perikanan (THP).
Dalam perjalanan, kampus biru itu dinegerikan pada 2004 dengan nama Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant). Setelah dinegerikan, Polikant mengalami perkembangan yang signifikan dalam 20 tahun terakhir.
Perkembangan tersebut tentu tidak lepas dari perhatian pemerintah, terutama pemerintah pusat dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian) lewat berbagai program dan kegiatan.
Selain membangun gedung dan fasilitas pendidikan kampus yang baru di Ohoi/Desa Sathean, Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Pemerintah Pusat juga memperhatikan pemenuhan tenaga pengajar.
Hinga kini, Polikant memiliki 100 orang dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) – belum terhitung dengan belasan dosen baru yang baru saja lulus CPNS belum lama ini.
Direktur Polikant Jusron A. Rahajaan dalam laporannya pada acara wisuda Desember lalu, menyebutkan dosen kampus biru berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri atas satu orang dosen S1, 78 dosen S2, 14 dosen S3.
“Tujuh orang dosen sementara melanjutkan studi S3,” ucap Rahajaan.
Sementara berdasarkan jabatan fungsional, terdiri atas satu tenaga pengajar, 71 asisten ahli, 24 lektor, dan empat lektor kepala. Kemudian berdasarkan jenis kelamin, ada 51 orang laki-laki dan 49 dosen perempuan.
Editor: Labes Remetwa