Direktur BUMD MEA: Pengelolaan P 10 Persen Blok Masela Masuk Tahap Ketujuh

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

“Alhamdulillah, tahapan PI 10 persen ini sudah jalan dari rencana 10 tahap, kita sekarang masuk tahap ke tujuh, apa itu tahap ketujuh, uji tuntas data,” ungkap Latuconsina.


Ambon, suaradamai.com – Direktur BUMD Maluku Energi Abadi (MEA), Musalam Latuconsina mengatakan, proses pengelolaan PI 10 persen dari gas alam Blok Masela kini sudah masuk dalam tahap ketujuh dari yang direncanakan 10 tahap yang harus dilalui.

Tahap tujuh sendiri membahas tentang, uji tuntas data sehingga semua data-data dari pihak kontrakto yakni, Inpex, City Vera dan Malekarex yang semua data sudah harus diberikan ke provinsi Maluku lewat perusahan MEA.

“Alhamdulillah, tahapan PI 10 persen ini sudah jalan dari rencana 10 tahap, kita sekarang masuk tahap ke tujuh, apa itu tahap ketujuh, uji tuntas data,” ungkap Latuconsina.

Sehingga semua data-data dari pihak kontraaktor, kata dia, dalam hal ini ada Impex, City Vera dan Malakarex, sudah harus memberikan kepada Pemprov Maluku lewat kami (MEA), sehingga kami dan tim akan menilai semua data-data pemukaan, kemukaan dan data produksi, data keuangan, data hukum. Kami akan dievaluasi dalam jangka waktu kurang lebih enam bulan,”ujar Latuconsina usai menghadiri rapat BUMD bersama tim Banggar DPRD Maluku, Kamis (5/8/2021).

Latuconsina berjanji pihak MEA akan berusaha efisen, sehingga diharapakan sebelum waktu enam bulan, pihak sudah selesai melakukan evaluasi data ketiga perusahan kontraktor tersebut, karena dinilai lebih cepat akan lebih baik.

“Di dalam Perda kita juga ada beberapa usaha lainnya, seperti yang tadinya PI 10 Persen masuk dari Hulu Migas sedangkan usaha lainnya adalah usaha hilir migas, baik itu usaha aspal, BBM gas dan lalin-lainnya, kemudian juga ada usaha energi, usaha minireal dan tambang, namun yang penting ada usaha jasa penunjang dari berbagai bidang usaha yang didapat dari pengoperasian Blok Masela,”jelasnya.

Bukan hanya Blok Masela, PT MEA dalam berbagai persiapan untuk menunjang semua kegiatan lain dalam mendapat PI 10 persen. Selain itu, akan mengelola Blok Bulan dan Non Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sehingga perlu ada jasa penunjang yang berfungsi sebagai yang melakukan berbagai kegiatan saat proyek jalan.

Sementara khusus Blok Masela lanjut, Latuconsina, untuk targetnya konstruksinya direncanakan selesai  ditahun 2023, sedangkan target produksi direncanakan akan mulai berjalan ditahun 2027 sehingga diharapkan semuanya sesuai schedule perencanaan.

“Intinya yang paling penting, dua blok di pulau Seram, Blok Bula dan Non Bula,  karena itu dua blok yang sudah produksi minyak sudah cukup lama. Apabila itu kita PI 10 persen selesai, maka kita pasti dapat hasilnya. Sedangkan Masela masih tunggu produksi nanti sampai 2027 baru bisa dapat hasilnya,”pungkasnya.

Editor: Petter Letsoin


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU