Pemkot Tual berupaya membangun konektivitas transportasi komoditi ekspor dan domestik, guna memudahkan pelaku usaha perikanan tangkap dan budidaya dalam melakukan ekspor ke negara tujuan secara langsung.
Jakarta, suaradamai.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tual mulai menjajaki kerja sama dengan maskapai penerbangan Trigana Air dalam rangka mengekspor ikan ke luar negeri.
Upaya tersebut dilakukan kala Pj. Wali Kota Tual R. Affandy Z. Hasanusi melakukan audiensi dengan Pimpinan Ardhya Business Park sebagai operator Trigana Air, pada Jumat (8/11/2024) lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat Trigana Air itu, Pj. Wali Kota didampingi Ketua Tim Akselerasi Pembangunan Kota Tual, Pj. Sekda Kota Tual, Kadis Perindag dan staf.
Pemkot Tual berupaya membangun konektivitas transportasi komoditi ekspor dan domestik, guna memudahkan pelaku usaha perikanan tangkap dan budidaya dalam melakukan ekspor ke negara tujuan secara langsung atau direct call.
“Diharapkan upaya ini akan meningkatkan nilai ekspor dan pertumbuhan ekonomi Kota Tual dapat lebih meningkat dan tentunya kemiskinan dapat diturunkan/dituntaskan,” ungkap Hasanusi melalui siaran pers yang disampaikan oleh Kepala Bagian Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Tual Moksen Ohoiyuf.
Integrated Fishing Port and Internasional Fish Market
Sebagai informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun sejumlah fasilitas perikanan dalam rangka mendukung pembangunan dan pengembangan proyek Integrated Fishing Port and Internasional Fish Market di Kota Tual, Maluku.
Rencana pembangunan sejumlah fasilitas pendukung dimaksud, disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) antara KKP dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tual, di ruang kerja Sekda, Senin (30/10/2024) lalu.
Terungkap dalam rapat, fasilitas yang akan dibangun terdiri atas tiga komponen yakni fasilitas pendaratan berupa pembangunan revetmen, reklamasi hingga dermaga bongkar muat.
Selanjutnya fasilitas layanan publik seperti kantor, IPAL, jalan, drainase, mes nelayan, dan lain-lain.
Kemudian fasilitas komersial berupa cold storage, pengelolaan air bersih, warung UMKM, dan sebagainya.
“Rencananya tahun 2025 sudah berjalan proses pembangunannya,” ujar Ohoiyuf.
Editor: Labes Remetwa