FKIP-Unpatti Ambon Promosikan SNMPTN dan UTBK-SBMPTN di SMA Negeri 1 Tual

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

“Menurut Dr. Notanubun peluang tahapan dan jatah untuk mendapatkan beasiswa itu sangat besar”

Tual, suaradamai.com – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura (FKIP-Unpatti) Ambon mempromosikan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Tual.

Promosi tersebut dilangsungkan di Aula SMA Negeri 1 Tual pada pukul 09.00 WIT, Senin (6/1/20), dengan pemateri Dr. Yusuf Madubun M.Si didampingi kedua stafnya Dr. Sainudin Notanubun M.Pd dan Dr. Ibba Wahju M.Hum dengan 200 peserta yang berasal dari 11 SMA di Kota Tual.

Dalam arahan yang disampaikan Dr. Sainudin Notanubun M.Pd, salah satu kriteria dan ketentuan umum dalam promosi itu yakni memberikan sosialisasi kepada calon-calon mahasiswa. Hal itu dimaksudkan karena mengingat penerimaan mahasiswa saat ini menggunakan sistem online.

Tahapan penerimaan mahasiswa baru mencakup tiga bagian penting dalam sistem online, antara lain SNMPTN, SBMPT, dan Mandiri.

SNMPTN ditelusuri dari siswa-siswi berprestasi dari masing-masing sekolah yang diusulkan masuk dalam kategori 10 besar, kemudian diseleksi tanpa tes masuk perguruan tinggi.Siswa-siswi yang termasuk 10 besar itu akan dibagi lagi sesuai akreditasi dari tiap sekolah.

“Kalau sekolah itu terakreditasi “A” maka jatah yang masuk akan diusulkan berupa 40%, sedangkan sekolah yang akreditasinya “B” hanya diambil 25% dan jika sekolah yang akreditasinya “C” maka yang ambil hanya 5%. Berlaku untuk sekolah baik SMU, SMK dan MA,” jelasnya.

Sedangkan tahapan kedua dalam seleksi bersama SBMPTN untuk mencari mahasiswa yang berprestasi dengan memilih satu atau dua universitas dan dua program studi. Hal itu diperbolehkan untuk memilih Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Maluku maupun di luar Maluku. Mengingat pelaksanaan seleksi sesuai kota yang dekat dengan para calon mahasiswanya, maka pelaksanaan seleksi untuk kota yang dekat dengan maluku yaitu Kota Ambon. 

Notanubun menambahkan jika dari kedua tahapan tersebut kuotanya belum mencukupi, maka akan diberikan tes ketiga yang dikenal dengan tes mandiri, yang diatur oleh perguruan tinggi itu sendiri.

“Jadi tahapan mandiri itu cukup diatur oleh perguruan tinggi itu sendiri. Berbeda dengan kedua tahapan tadi dimana itu dilaksanakan secara nasional sedangkan mandiri hanya melamar di Unpatti saja,” ungkapnya.

Di samping itu pula pembagian kuota untuk SNMPTN porsi penerimaannya adalah sebanyak 30%, sedangkan kuota SBNPTN sebanyak 40% dan 30% sisanya untuk memenuhi kuota mandiri. Kata Notanubun, semua tes yang dilakukan sifatnya berbasis online yang sering disebut juga UTBK.

Tes tersebut dilaksanakan karena secara ril hasil yang diperoleh transparan, objektif dan akuntabel sebab tidak direkayasa sehingga hasilnya betul sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Notanubun berharap kedepannya anak-anak maluku khususnya di Kota Tual bisa mendapatkan kesempatan tersebut yang lebih banyak. Peluang tahapan dan jatah untuk mendapatkan beasiswa itu sangat besar baik mahasiswa yang aktif kuliahnya maupun mahasiswa yang berprestasi. Di samping itu pula, jika ditemukan mahasiswa tersebut berprestasi namun kemampuan ekonomi dari orang tuanya lemah, maka tentunya peluang mendapat beasiswa besar.

“Jadi setelah mereka (siswa) lulus dan lanjut kuliahnya itu tanpa biaya, kuliahnya gratis namun sangat bergantung pula dari kesungguhan pembelajarannya, sehingga memperoleh hasil yang optimal dalam pelaksanaan nanti,” imbuhnya. (danielmituduan/labesremetwa)

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU