Gubernur Murad Nilai Rakor Pokjanal Tingkat Provinsi Ingatkan Kembali Peran Posyandu

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

“Kini hadir salah satu inovasi “Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Ina Latu Malika)”, yang merupakan salah satu program duta parenting, bergerak dalam upaya kesehatan kuratif (pengobatan/penyembuhan),” jelas Gubernur.


Ambon, Suaradamai.com – Pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Tingkat Provinsi Maluku merupakan momentum untuk mengingatkan kembali fungsi dan peran posyandu, melalui pelayanan sosial dasar terintegrasi, dengan menggunakan konsep kemitraan yang menunjukkan peran aktif dan aksi tindak lanjut lintas sektor yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai evaluasi program kegiatan.

Demikian kata Gubernur Maluku Murad Ismail dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Sekda Sadali Ie sebelum membuka Rakor Pokjanal Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2023 dan Launching Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Malika), di Lantai V Balroom Hotel Santika Premiere Ambon, Rabu, (1/2/2023).

Ia menjelaskan, berdasarkan data BPS Maluku, saat ini terdapat 2.405 posyandu di provinsi Maluku. Data tersebut menunjukkan keberadaan posyandu di tengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan. Melalui pengintegrasian layanan sosial dasar di posyandu, seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan swasta dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak, perbaikan gizi, pendidikan tumbuh kembang anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial di Maluku.

“Kini hadir salah satu inovasi “Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Ina Latu Malika)”, yang merupakan salah satu program duta parenting, bergerak dalam upaya kesehatan kuratif (pengobatan/penyembuhan),” jelas Gubernur.

Ia berharap, melalui program Ina Latu Malika ini, upaya kesehatan yang preventif (pencegahan) menjadi prioritas. Salah satu yang harus dilakukan adalah revitalisasi posyandu dan perbaikan gizi masyarakat yang diawali pada seribu hari pertama kehidupan manusia.

Selaku Gubernur, ia pun memberikan apresiasi terhadap Rakor Pokjanal dan Launching Ina Latu Malika yang merupakam program yang sangat strategis, dalam rangka penurunan Stunting, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan, yang tepat sasaran, terjangkau dan berkualitas.

“Saya berharap tim Pokjanal posyandu di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan bahkan sampai tingkat desa/kelurahan dapat melaksanakan tugas dan fungsi Pokjanal dengan baik, sehingga dapat memberikan bukti nyata dalam membangun komitmen bersama dan mengimplementasikannya melalui program kerja kedepan,” harap Gubernur.

Di tempat yang sama, Ketua TP-PKK Maluku Ny. Widya Pratiwi Murad mengaku bertanggung jawab terhadap keberlangsungan Posyandu, mengingat selama beberapa tahun terakhir selama ia kunjungan kerja ke kabupaten/ kota, menemukan banyak masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan Posyandu maupun tingkat pengetahuan kader sebagai penggerak Posyandu. Pembentukan dan optimalisasi Pokjanal di tingkat provinsi hingga desa pun menjadi hal penting untuk dilaksanakan dalam rangka memperkuat kelembagaan Posyandu.

“Rapat koordinasi ini saya harapkan dapat menghasilkan rencana aksi yang implementatif dan dilaksanakan tahun ini. Untuk itu, Kota Ambon dapat dijadikan sebagai pilot proyek,” kata Widya.

Ia menjelaskan, di tahun keempat penugasannya sebagai Duta Parenting, ia bersama pihak-pihak terkait telah melaksanakan berbagai upaya untuk menurunkan angka Stunting secara terintegrasi dan konvergensi sehingga berhasil menurunkan prevalensi Stunting dari 34,1 persen di tahun 2018 menjadi 26,1 persen di tahun 2022. Namun masih perlu kerja keras lagi untuk menurunkan Stunting menjadi 20 persen di tahun 2024 nanti.

“Oleh sebab itu, diperlukan strategi baru dalam upaya pencapaian target dimaksud seperti pelibatan seluruh organisasi perangkat daerah untuk melakukan pendampingan, pembinaan dan supervisi bagi kabupaten/ kota dalam rangka penguatan Pokjanal Posyandu serta peningkatan kapasitas kader PKK dan Posyandu,” jelas Widya.

Ia menambahkan, kondisi geografis Maluku mengharuskan untuk berinovasi agar pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat dirasakan masyarakat secara merata hingga ke daerah terpencil.

“Untuk itu, saya selaku Ina Latu Maluku bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Maluku serta Persatuan Dokter Gigi Indonesia Wilayah Maluku, mencetuskan satu program yang di launching hari ini yaitu “Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Malika) dengan moto Menjangkau yang Tak Terjangkau untuk Maluku Sehat,” tutup Widya.

Sebagai informasi, Rakor Pokjanal I Tingat Provinsi Maluku Tahun 2023 mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Kader PKK dan Posyandu dalam Upaya Percepatan,” sedangkan Launching Ina Latu Maluku Peduli Kesehatan (Malika) dilakukan berdasarkan Keputusan Gubernur Maluku tentang Pembentukan Pengurus Ina Latu Malika Nomor 145 Tahun 2023

Rakor tersebut Kadis Kesehatan Maluku, dr. Zulkarnaen, Kepala Bappeda Maluku Anton Lailossa dan Kadis PMD Maluku, Syarif Hidayat, bertindak sebagai pembicara, sedangkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku, Meikyal Pontoh sebagai Moderator.

Kegiatan ini dihadiri Sekda Maluku Sadali Ie dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku, para pengurus TP-PKK Maluku dan kabupaten/kota, Bupati Kabupaten SBT Mukti Keliobas, Walikota Tual Adam Rahayaan, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Aru Muin Sogalrey, Pj. Walikota Ambon Boedewin Wattimena dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkot Ambon dan undangan lainnya.

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU