Ambon, suaradamai.com – Menjelang masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh Indonesia, Lapas Kelas III Wahai menggelar Apel Siaga serta Pengucapan dan Penandatanganan Ikrar Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Sabtu, 23 November 2024. Kegiatan ini berlangsung di lapangan Lapas dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, bertindak sebagai inspektur apel. Dalam amanatnya, Tersih menegaskan pentingnya menjaga netralitas ASN, terutama petugas pemasyarakatan, melalui integritas dan profesionalisme.
“Kita adalah ASN yang harus menjaga integritas dan profesionalisme dengan menjunjung tinggi prinsip netralitas. Jangan terlibat politik praktis, jangan melakukan tindakan yang menguntungkan pribadi demi uang atau jabatan melalui intervensi partai politik. Hal-hal seperti itu hanya akan merusak citra pemasyarakatan,” tegasnya.
Tersih juga menekankan bahwa netralitas ASN bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam membangun bangsa melalui demokrasi.
“Sebagai petugas pemasyarakatan di Kabupaten Maluku Tengah, ‘Bumi Pamahanunusa’, yang berarti membangun nusa dan bangsa, kita harus menjadi teladan dalam mendukung demokrasi yang damai dan berintegritas. Kita juga wajib memastikan lingkungan Lapas tetap kondusif dari intervensi politik praktis,” jelasnya.
Apel Siaga ini dihadiri oleh jajaran Kepolisian Sektor Wahai, Cabang Kejaksaan Negeri Wahai, dan Koramil 1502-05 Wahai. Dalam kesempatan tersebut, seluruh peserta apel mengucapkan dan menandatangani Ikrar Netralitas ASN.
Tersih mengingatkan jajarannya untuk memegang teguh ikrar tersebut. “Ikrar netralitas ASN yang telah kita ucapkan dan tandatangani adalah komitmen yang harus dijalankan. Pedomanilah UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN dan PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Tersih mengajak seluruh jajaran untuk menjaga situasi kondusif selama masa tenang hingga selesainya Pilkada.
“Mari kita ciptakan Pilkada yang demokratis. Tingkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum dan pastikan situasi tetap kondusif, baik di dalam maupun di luar Lapas Wahai. Netralitas harus terus dijaga agar pesta demokrasi di Provinsi Maluku, Kabupaten Maluku Tengah, dan khususnya di Lapas Wahai dapat berjalan dengan jujur dan adil,” pungkasnya.