Ambon, 25 Juni 2020
Pemberlakuan PSBB semata-mata bertujuan untuk menekan laju penyebaran pandemi covid-19 di Kota Ambon. Kota Ambon saat ini menjadi klaster terbesar penyebaran penyebaran virus corona di Provinsi Maluku. Selain paling banyak terdapat kasus positif, saat ini terjadi transmisi lokal atau warga yang terserang wabah virus ini sama sekali tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah lain.
Terkait dengan itu, Personil Kompi 1 Batalyon A Pelopor memperketat pengawasan terhadap masyarakat untuk dapat disiplin dan patuh akan protokol kesehatan Covid-19, selama masa pemberlakuan PSBB ini. Terlebih yang hendak masuk ke Kota Ambon harus melengkapi dokumen perjalanan sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur.
Di hari keempat pemberlakuan PSBB, Personil Kompi 1 Batalyon A Pelopor bersama dengan petugas dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang berjaga di Pos Sekat Perbatasan Desa Passo semakin mempertegas aturan yang tertuang dalam poin-poin PSBB.
“Ikuti saja aturannya tidak usah berpolemik karena yang diatur oleh pemerintah sudah melalui berbagai kajian dan evaluasi. Ini demi kepentingan kita bersama. Kami sudah mulai melaksanakan tindak tegas bagi yang melanggar dan tidak melengkapi dokumen perjalanan mereka” ujar Bripka D. Lulubay yang memimpin pelaksanaan giat tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sejak pemberlakuan PSBB, begitu banyak polemik dan stigma yang berkembang di masyarakat. Namun ini tidak menjadi penghalang untuk tetap memberikan sanksi ataupun denda kepada masyarakat yang melanggar aturan PSBB.
Berhasil atau tidaknya PSBB sangat bergantung pada kesadaran masyarakat. Olehnya itu diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mendukung kebijakan pemerintah terkait PSBB. Agar penyebaran Covid-19 dapat diputus dan dengan demikian masyarakat bisa beraktifitas normal kembali. (Chintia Samangun)
