Inflasi secara sederhana adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode waktu. Artinya, dengan uang yang sama, kita bisa membeli lebih sedikit barang dibandingkan sebelumnya.
Tual, suaradamai.com – Tingkat inflasi tahunan (yoy) Kota Tual pada November 2024 tercatat sebesar 0,50%, mengalami penurunan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,30%.
Angka inflasi ini juga lebih rendah dari inflasi Provinsi Maluku yaitu 2,23%, Maluku Tengah 1,84%, Kota Ambon 2,65%, dan lebih rendah dari inflasi nasional yaitu 1,55%.
Sektor yang memberikan inflasi terbesar bulan November 2024 masih berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,17%, diikuti komponen kesehatan sebesar 1,76%.
Secara bulanan (mtm), Kota Tual mengalami inflasi sebesar -2,04% pada November 2024, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 1,18% (mtm). Kota Tual, secara bulanan, mengalami deflasi jika dibandingkan dengan Provinsi yang mengalami inflasi 0,25% dan nasional 0.30%.
Komoditas penyumbang inflasi mtm terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,16%).
Rendahnya inflasi Kota Tual ini merupakan yang terendah dalam kurun waktu waktu 2023 hingga Oktober 2024.
Hal tersebut dapat terjadi karena langkah Pj. Wali Kota Tual melalui TPID melakukan inovasi penyelenggaraan pasar inflasi guna mengantisipasi Natal dan Tahun Baru, serta memastikan jalannya fungsi koordinasi PT. Pertamina Wilayah Maluku dan PT. Pertamina Kota Tual dengan para agen dan distributor terkait stok ketersediaan BBM.
Inflasi
Inflasi secara sederhana adalah kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode waktu. Artinya, dengan uang yang sama, kita bisa membeli lebih sedikit barang dibandingkan sebelumnya. Contohnya, jika harga bawang merah naik dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, itu berarti terjadi inflasi.
Editor: Labes Remetwa