Jumlah Proposal Mahasiswa Polikant yang Lolos Nasional Meningkat Tiap Tahun

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peningkatan jumlah proposal yang lolos nasional tidak lepas dari dukungan pihak kampus mengadakan berbagai kegiatan pelatihan, pembimbingan, hingga langsung mendanai proposal mahasiswa secara internal.


Langgur, suaradamai.com – Jumlah proposal mahasiswa Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) yang lolos di tingkat nasional mengalami peningkatan setiap tahun.

Hal ini diungkap oleh Wakil Direktur (Wadir) III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) Syahibul Kahfi Hamid, Jumat (1/9/2023).

Menurut Zaky – sapaan akrab Syahibul Kahfi Hamid – capaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras pihak kampus dalam menggenjot pelatihan hingga pendampingan yang intens kepada mahasiswa.

Beberapa tahun sebelumnya, Zaky menceritakan, pelibatan mahasiswa dalam agenda nasional Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini hanya dilakukan melalui undangan ke pogram studi (Prodi) di kampus.

Akhir-akhir ini Polikant mengubah cara itu dengan membentuk PKM Corner. Sebuah wadah yang berperan untuk melakukan sosialisasi, melatih, hingga mendampingi mahasiswa dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Pihak kampus juga dalam dua tahun terakhir mengadakan kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa, dengan tujuan memberikan stimulus bagi mahasiswa untuk membuat proposal dan program riset.

Lewat kegiatan ini, Polikant memberi bantuan kepada mahasiswa untuk melakukan riset. Setiap tahun kampus membiayai 10 proposal yang lolos dari kegiatan internal kampus itu.

“Luaran dari kegiatan ini adalah menghasilkan proposal-proposal mahasiswa dan program riset mahasiswa,” sebut Hamid. “Ini jadi motivasi bagi mahasiswa untuk mengembangkan proposalnya sampai ke tingkat nasional”.

Kegiatan itu berdampak positif. Terjadi peningkatan jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa. Seiring dengan itu, jumlah proposal yang lolos di tingkat nasional juga meningkat.

Pada tahun 2018 proposal mahasiswa yang lolos nasional hanya satu, 2019 juga sebanyak satu proposal, 2020 naik menjadi dua proposal, dan 2022 juga dua proposal.

Sementara tahun ini, mengalami peningkatan signifikan. Ada empat proposal mahasiswa yang lolos nasional, yakni PKM Riset Eksakta (RE), PKM Penerapan Iptek (PI), PKM Riset Sosial Humaniora (RSH), dan PKM Artikel Ilmiah (AI).

“Tahun ini empat proposal dengan empat skim berbeda. Tahun-tahun kemarin itu kita hanya lolos PKM RSH dan AI. Tahun ini baru pertama kali kita dapat PKM RE dan PI,” sebut Zaky.

Dia menjelaskan, proposal PKM Penerapan Iptek yang lolos tahun ini berkaitan dengan pengabdian masyarakat berbasis teknologi. Mahasiswa membantu membuat teknologi terbaru untuk pengolahan ikan asar.

Sementara RSH untuk penelitian sosial. Mahasiswa meneliti tentang peran istri nelayan dalam membantu mensejahterakan rumah tangga keluarga nelayan.

“Yang AI itu itu mahasiswa menulis artikel ilmiah tentang pariwisata dan diberi insentif oleh Kementerian. Sedangkan yang satunya lagi (PKM RE) itu berkaitan dengan bioteknologi,” ungkap Zaky.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus menjalankan program Pekan Ilmiah Mahasiswa seperti tahun lalu, berupa roadshow (sosialisasi) ke prodi-prodi, workshop tentang penulisan proposal, dan program riset.

Dalam kegiatan yang sama, pihaknya juga berencana mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) antar Prodi, dan pelatihan khusus tentang penulisan proposal PKM sesuai pedoman dari penyelenggara.

Editor: Labes Remetwa


Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU