Selama ini miras dinilai sebagai pemicu terjadinya konflik di kalangan masyarakat.
Tual, suaradamai.com – Kapolda Maluku Irjen. Pol. Baharudin Djafar mendapat dukungan untuk berantas minuman keras (Miras) dari masyarakat Kota Tual.
Selama ini miras dinilai sebagai pemicu terjadinya konflik di kalangan masyarakat. Seperti konflik komunal antara masyarakat Desa Taar dan Warga masyarakat Ohoi Hollat di Un Wartel belum lama ini.
Kapolda Maluku mengunjungi Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Pada kesempatan itu, Kapolda bersilaturahmi bersama warga Taar dan Hollat di Aula kantor Wali Kota Tual (Kamis, 12/3/20).
Kapolda sangat mengapresiasi dukungan dari masyarakat Kota Tual yang ingin membantu kepolisian dalam membangun peredaran miras di wilayah kota dan Kabupaten Maluku Tenggara.
“Saya sangat bersyukur sekali mendapat dukungan dari warga masyarakat untuk berantas miras ini,” ujarnya.
Kapolda sangat meresponi dukungan itu dengan harapan agar daerah lain pula dapat memberikan dukungan yang sama untuk bersama memberantas peredaran miras pada 11 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Maluku.
“Saya berterima kasih sekali. Saya dapatkan masyarakat bahwa miras ini merusak daerah,” salutnya.
Menurut Kapolda, di Ambon, dirinya mengunjungi sekolah minggu untuk memberikan peringatan dini bagi anak-anak agar terhindar dari miras.
“Yang saya lakukan di Ambon saat ini adalah saya ke anak-anak kita yang sekolah minggu. Saya mau ajak dia terhindar dari dari minuman itu. Sebelum kenal minuman dia sudah terhindar dari minuman itu,” terangnya.
Kapolda mengatakan, sosialisasi sangat penting. Oleh sebab itu gereja maupun masjid merupakan tempat pembinaan imam untuk mencegah miras di kalangan anak-anak generasi muda.
“Hari ini saya katakan terima kasih sekali saya dapat dukungan ini. Mudah-mudahan semua kabupaten/kota seperti daerah ini,” ujarnya. (danielmituduan/tarsissarkol)