
Prodi MRPT berupaya menghasilkan tenaga profesional perikanan tangkap untuk mengelola sumber daya perikanan secara baik dan berkelanjutan.
Langgur, suaradamai.com – Salah satu leading sector pembangunan di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual adalah perikanan, namun pemanfaatan sumber daya alam belum maksimal. Hal itu juga disebabkan karena kualitas sumber daya manusianya belum optimal.
Dalam menjawab persoalan itu, Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) hadir dan menambah satu program studi baru yakni Manajemen Rekayasa Perikanan Tangkap (MRPT). Prodi ini berupaya menghasilkan tenaga profesional perikanan tangkap untuk memanfaatkan sumber daya perikanan secara baik dan berkelanjutan.
Ketua Prodi MRPT Benedictus Jeujanan kepada wartawan suaradamai.com di ruang kerjanya, Selasa (9/2/2021), mengatakan, Prodi yang baru berjalan pada tahun 2016 itu terus meminta masukan dari akademisi, instansi pemerintah, perusahan dan para nelayan untuk meningkatkan kualitas program studi.
Visi Prodi MRPT
Terwujudnya Program Studi yang handal dalam bidang manajemen perikanan tangkap di tingkat nasional maupun global.
Misi Prodi MRPT
Beni mengatakan, untuk menjawab visi tersebut, ada lima misi yang mereka jalankan, yakni:
- Menyelanggarakan pendidikan tinggi di program studi.
- Meningkatkan kualitas pengelolaan program studi.
- Menyelenggarakan pelatihan dan penelitian inovatif terapan.
- Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.
- Mengembangkan kerja sama dengan pemerintah, industri usaha dan perguruan tinggi.
Fasilitas pendukung
Prodi MRPT memiliki enam tenaga pengajar. Lima dosen bergelar master (S2) dan satu orang doktor (S3).
Prodi MRPT ditunjang dengan ruangan belajar full AC, Infokus, free Wi-Fi dan tujuh laboratorium. Laboratorium tersebut yakni laboratorium fishing gear, laboratorium akustik dan navigasi, laboratorium oseanografi, laboratorium fisika dan kimia dasar, laboratorium komputer, laboratorium bahasa. Ada juga perpustakaan, alat penunjang praktikum dan kapal penangkap dan speadboat.
Selain praktek di laboratorium, Prodi MRPT juga melakukan praktek di luar kampus, seperti yang sudah mereka lakukan di ohoi-ohoi dan perusahaan.
“Selama ini kita terus melakukan praktek kerja dengan dengan pemerintahan, perusahan dan desa-desa nelayan,” pungkasnya.
Profil lulusan
Setelah wisuda, kata Beni, lulusan bisa bekerja di pemerintahan, perusahaan, ataupun bisa jadi penyuluh dan teknisi di Polikant. Tidak hanya itu, selama kuliah mereka belajar wirausaha, sehingga setelah wisuda bisa membangun usaha atau perusahaan sendiri.
Editor: Labes Remetwa
Prodi MRPT terus meminta masukan dari akademisi, instansi pemerintah, perusahan dan para nelayan untuk meningkatkan kualitas program studi.
Baca juga: