Korban Bencana Puting Beliung Debut Minta Uluran Tangan Kemanusiaan

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Aktivitas warga di Ohoi Debut menyambut hari raya Natal kali ini tidak seperti hari raya tahun-tahun sebelumnya.


Langgur, suaradamai.com – Langit Ohoi Debut mendung. Hujan turun. Ana, korban bencana puting beliung di Ohoi/Desa Debut, Maluku Tenggara, Maluku, tampak sibuk membersihkan rumah, menyampu genangan air di dalam rumah.

Kondisi yang dialami Ana tidak jauh berbeda dengan ratusan warga lainnya yang terdampak bencana tersebut sejak Senin (16/12/2024) lalu. Di tempat yang lain, warga juga bergotong royong mengeluarkan dahan pohon yang patah menutupi jalan-jalan dalam kampung.

Aktivitas warga di Ohoi Debut menyambut Natal kali ini tidak seperti hari raya tahun-tahun sebelumnya. Jika dulu mereka mengecat rumah, menghiasi rumah, dan kampung dengan ornamen Natal. Kini, mereka sibuk merehab rumah yang rusak akibat bencana.

Bukan hanya rumah, tetapi pondok-pondok usaha UMKM di sepanjang jalan juga tersapu angin puting beliung. Kondisi itu membuat sumber pendapatan belasan pelaku UMKM lenyap seketika. Selain rumahnya terdampak, mereka tidak punya tempat lagi untuk berjualan.

“Jualan yang biasa ramai, semua tidak jalan. Ini masyarakat punya pendapatan hari-hari hilang. Bukan berkurang lagi, hilang,” ucap Pj. Kepala Ohoi Debut Yopi Jamlean, kepada wartawan, Jumat (20/12/2024).

“Masyarakat masih trauma. Hujan terus, guntur, kilat juga terus. Sehingga orang masih trauma. Dampak bencana ini bikin aktivitas lesuh,” imbuh Jamlean.

“Rumah-rumah banyak atap rusak. Bocor. Lalu cuaca sekarang ini lagi hujan. Sehingga malam itu masyarakat yang kena dampak itu dorang tersiksa. Ada yang mengungsi ke rumah keluarga. Tetapi ada yang tetap bertahan di rumah tapi mencari (tempat) yang terlindung. Namun, rata-rata, rumah yang kena dampak semua kena basah. Karena tetap bocor”.

Minta uluran tangan kemanusiaan

Mewakili masyarakat Ohoi Debut, Jamlean meminta uluran tangan kemanusiaan dari siapa saja. “Kalau ada yang bisa bantu, kita sangat berterima kasih,” ujar Jamlean.

Pemerintah Ohoi Debut, lanjut Jamlean, telah membentuk Posko Bantuan Sosial yang berpusat di Balai Ohoi setempat. Hingga kini, mereka telah menerima bantuan dari Paroki Ohoijang dan OKP Cipayung Tual-Malra.

“Ada juga bantuan lain seperti dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Fauzan Rahawarin, dan langsung ke warga,” kata Jamlean.

Kendati demikian, menurut Jamlean, bantuan yang sudah masuk belum dapat menjangkau semua korban yang terdampak bencana.

Ia mengatakan, kebutuhan mendesak saat ini adalah bahan makanan, tempat berlindung, dan tempat usaha pelaku UMKM.

“Memang pemerintah sudah melihat dan berjanji akan memperbaiki rumah-rumah yang rusak. Tetapi saat ini kita butuh sekali. Kalau bisa ada penampungan atau ada tenda/terpal untuk pakai atap rumah sementara,” ujar Jamlean.

“Kalau bisa, dorang (pelaku UMKM) punya tempat jualan ini bisa dibangun kembali. Supaya dorang bisa berjualan untuk membiayai dorang punya makan minum hari-hari,” tambah Jamlean.

Bencana Puting Beliung di Maluku Tenggara

Bencana puting beliung melanda Maluku Tenggara sejak 16 Desember 2024, mulai dari Ohoi Debut dan Rumadian di Kecamatan Manyeuw. Teranyar, fenomena cuaca ekstrem itu juga merusak puluhan rumah di Ohoider Atas, Kecamatan Kei Kecil, pada Rabu (18/12/2024).

Selain itu, bencana serupa dikabarkan terjadi di sejumlah titik di Pulau Kei Besar. Namun, belum ada informasi resmi dari pemerintah daerah setempat.

Editor: Labes Remetwa


Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU