DPRD dan pemerintah daerah harus mendorong rumah sakit untuk menyiapkan sumber daya kesehatan sesegera mungkin.
Langgur, suaradamai.com – Komisi II DPRD Kabupaten Maluku Tenggara menilai RSUD Karel Sadsuitubun Langgur belum siap tangani pasien terkonfirmasi positif virus corona.
Hal ini merupakan kesimpulan sementara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDT) antara komisi dengan Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malra dr. Kety Notanubun, Kamis (25/6/2020).
“… alat ventilator (untuk membantu pernapasan) itu, empat buah turun jadi satu. Kira-kira tiga ini raib ke mana? Lalu konektornya tidak ada. Kemarin … beliau (Direktur RSUD Karel Sadsuitubun Langgur) menyampaikan ada empat (ventilator). Ada berapa lagi dalam pemesanan. Tapi faktanya kita temukan satu dan konektornya tidak ada, jadi anggap saja tidak ada alat ventilator,” kata Wakil Ketua Komisi II Utha Safsafubun saat menjelaskan kesimpulan rapat.
“Kita sepakat bahwa tiga tempat tidur (di ruang isolasi) itu juga belum memadai sama sekali untuk menangani pasien,” tambahnya.
Selain itu, jalur penanganan pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSUD Karel Sadsuitubun juga belum siap.
Untuk itu, pada kesimpulan rapat yang lain, DPRD dan Pemerintah Daerah mendorong rumah sakit untuk menyiapkan sumber daya kesehatan – alat kesehatan, obat-obatan, dan tenaga kesehatan – sebaik mungkin.
Sebagai informasi, pihak RSUD Karel Sadsuitubun berencana – apabila terjadi peningkatan kasus yang tidak terkendali – hanya menerima pasien Covid-19. Sedangkan pasien lain diarahkan berobat di RS Hati Kudus Langgur.
Komisi II juga mengusulkan kepada pemerintah daerah agar segera menggelontorkan dana hibah bagi RS Hati Kudus Langgur. Mengingat, sumber daya kesehatan rumah sakit itu juga masih sangat minim.
Editor: Labes Remetwa