Polikant berupaya menghadirkan produk pangan lokal berkualitas. Salah satu yang terkenal adalah Enbal Crispy Rumput Laut.
Tual, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) menggelar workshop atau pelatihan penghitungan Informasi Nilai Gizi (ING) dan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Pelatihan dilaksanakan di Kota Tual, Maluku, pada Sabtu (13/7/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polikant mengembangkan Teaching Factory (Tefa) di kampus. Tefa adalah model pembelajaran yang membawa suasana industri ke kampus sehingga bisa menghasilkan produk berkualitas industri.
Hingga kini, Polikant sudah punya sejumlah produk dipasarkan. Salah satunya adalah Enbal Crispy Rumput Laut yang selalu dipromosikan dalam berbagai pameran pangan lokal di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara. Bahkan di luar daerah.
Salah dua hal penting dalam pemasaran suatu produk adalah dapat menyajikan Informasi Nilai Gizi (ING) dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada kemasan. Hal inilah yang mendorong kampus biru itu untuk menggelar workshop tersebut.
Dalam pelatihan ini, Polikant menghadirkan narasumber Dr. Rince Alfia Fadri, S,ST., M.Biomed dari Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Selain itu ada juga nutrisionis atau ahli gizi, Halim Kusnadi, S.Gz, MARS, RD, FRSPH.
“Harapannya setelah pelatihan ini, kita sudah dapat melakukan penghitungan (ING dan AKG) dari produk yang bapak/ibu bersama mahasiswa hasilkan. Kita juga berharap cara penghitungan ini bisa diteruskan kepada mahasiswa,” ujar Dr. Rince saat memberikan materi.
Bukan hanya memaparkan materi pada saat pelatihan, Dr. Rince juga mengharapkan agar pihaknya terus bekerjasama dengan Polikant. Sebab, menurut dia, selain pelatihan, mereka juga akan terus memantau produk-produk yang dihasilkan oleh Polikant.
Polikant Lolos Program Competitive Fund
Direktur Polikant Jusron A. Rahajaan menuturkan, dalam upaya mengembangkan Tefa, Polikant mengikuti program Competitive Fund tahun lalu.
Program ini adalah adalah skema pendanaan yang dikompetisikan oleh Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbudristek RI dalam rangka mengembangkan sisi vokasional program studi di Politeknik.
Rahajaan melanjutkan, kali lalu, pihaknya mengusulkan empat Program Studi (Prodi) mengikuti kompetisi ini. Hasilnya satu Prodi yang lolos, yakni Prodi Teknologi Hasil Perikanan (THP), yang mana dalam jabaran kegiatannya ada pelatihan penghitungan ING dan AKG.
Ia harap, dengan keterlibatan Prodi THP dalam kegiatan ini, beberapa program studi lain yang masuk dalam rumpun Pangan dan Pengolahan Hasil Perikanan di Polikant, bisa jauh lebih baik dalam mengembangkan Teaching Factory.
“Kita juga harap bisa menghasilkan produk yang berstandar nasional, bisa masuk ke pasar, dan bisa ada enterpreneur (wirausaha) dan bisnis yang dijalankan oleh program studi,” ujar Rahajaan.
Selain itu, Rahajaan juga mendorong program studi yang lain untuk ikut memanfaatkan program Competitive Fund ini sehingga juga mendukung pengembangan Tefa secara keseluruhan di Polikant.
“Tahun ini kita akan coba lagi untuk ikut berkompetisi. Dengan makin banyak yang lolos, akan mempermudah alokasi anggaran dari kementerian untuk mensuport teaching factory di Polikant,” kata Rahajaan.
Editor: Labes Remetwa
KOMENTAR TERBARU