Ngabalin Menginspirasi di KBRI Singapura: Kisah Dedikasi Anak Pulau di Ujung Timur Indonesia

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ngabalin menjelaskan motivasi awal untuk berinovasi berasal dari latar belakangnya sebagai penata anestesi


Jakarta, Suaradamai.com – Hari pertama program penghargaan inovasi tenaga kesehatan teladan tahun 2024 dimulai dengan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Peserta penghargaan, termasuk Obetnego A. Ngabalin, S.Tr.Kep dari RSU Karel Sadsuitubun, Maluku Tenggara, diterima langsung oleh Duta Besar RI untuk Singapura.

Tanpa persiapan sebelumnya, Ngabalin ditunjuk mendadak bersama dua ASN asal Papua untuk membawakan testimoni mengenai perjalanan mereka dalam mengembangkan inovasi di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK). Kisah Ngabalin memukau audiens dan membangkitkan emosi di ruangan tersebut.

Dedikasi Tanpa Batas di Tengah Keterbatasan

Dalam testimoninya, Ngabalin menjelaskan motivasi awal untuk berinovasi berasal dari latar belakangnya sebagai penata anestesi. Dengan keterbatasan fasilitas dan tenaga medis di daerahnya, ia mendedikasikan sebagian besar penghasilannya untuk membangun pelayanan kesehatan, bahkan mengutamakan kebutuhan masyarakat dibanding keluarganya sendiri.

Ngabalin berbagi cerita inspiratif tentang pengalamannya melakukan anestesi bersama seniornya di atas kapal laut dalam kondisi ombak besar saat operasi massal bersama tim Doctor Share kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara. Meski tanpa kehadiran dokter spesialis anestesi, dedikasi terhadap pelayanan tidak pernah surut.

“Saya selalu percaya bahwa berkat Tuhan itu seperti air yang mengalir. Semakin kita memberi, semakin banyak berkat yang datang karena Tuhan sendiri adalah sumber mata air berkat itu,” ucap Ngabalin sambil terharu.

Ia juga menyampaikan bahwa perjalanannya didukung oleh doa keluarga, para pemuka agama, dan para “malaikat tak bersayap” yang selalu menopang harapannya untuk tugas kemanusiaan.

Testimoninya membuat banyak peserta dan pejabat KBRI terharu hingga meneteskan air mata.

Hari Kedua dan Ketiga: Pembelajaran dari Singapura


Pada hari kedua, peserta program mengikuti pelatihan “Effective Communication Skill in Health Services.” Ngabalin bersama delegasi lainnya juga mengunjungi Singapore General Hospital (SGH), yang merupakan rumah sakit terbaik di Asia dan peringkat ke-11 dunia.

SGH dikenal dengan pusat-pusat unggulannya, termasuk:

  • Singapore National Eye Centre (SNEC) untuk layanan kesehatan mata.
  • National Heart Centre Singapore (NHCS) untuk jantung.
  • National Cancer Centre Singapore (NCCS) untuk kanker.
  • National Dental Centre Singapore (NDCS) untuk perawatan gigi.
  • Pusat transplantasi organ terbesar di dunia, termasuk transplantasi ginjal, paru, dan pankreas.

Dalam diskusi dengan Deputy Director International Collaboration Office SingHealth dan para akademisi SGH, Ngabalin aktif bertanya tentang layanan anestesi modern, termasuk sistem PACU, HCU, dan ICU.

Ia mengungkapkan harapannya untuk membawa pembelajaran ini ke Indonesia, khususnya di RSU Karel Sadsuitubun.

Pengakuan dan Program Lanjutan
Ngabalin mengungkapkan rasa syukur atas berkat yang diterimanya sepanjang perjalanan karier, termasuk SK Menteri Kesehatan untuk inovasinya, Surat Edaran BKN tentang kenaikan pangkat luar biasa ASN, dan beasiswa magister terapan yang diberikan langsung dari Menteri KesehatanRI Budi Gunandi Sadikin Ssebagai apresiasi penanya pertama forum nasional yang akan dimulai pada tahun akademik 2026.

“Saya sudah memasuki tahun ke-14 sebagai ASN, dan saya sungguh merasakan bahwa dedikasi dan loyalitas yang saya berikan untuk negeri ini diberkati oleh Tuhan. Berkat-berkat yang saya terima tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,” ungkap Ngabalin.

Ia menegaskan bahwa penghargaan ini adalah awal untuk terus memajukan pelayanan kesehatan di negerinya. Ngabalin juga menyatakan bahwa dirinya terinspirasi oleh sosok legendaris tokoh nasional asal maluku dr. Leimena, Inovator Puskesmas yang kini dipakai sebagai fasilitas dan program layanan nasional mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan dan Ibu Pertiwi.

Ngabalin berharap pengalamannya di Singapura akan menjadi bekal untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil. Dengan semangat yang kuat, ia berjanji untuk terus membawa nama Maluku Tenggara dan Indonesia ke tingkat internasional, menjadikan profesinya sebagai jalan untuk melayani sesama.

“Ini adalah langkah kecil, tetapi saya percaya dampaknya akan besar bagi masa depan kesehatan di negeri kita, Pulau kei kecil tapi nama harus besar buktinya PACU terpilih ke nasional” tutup Ngabalin.


Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU