Pelaku perjalanan yang masuk ke Kota Tual diprediksi akan terus bertambah.
Tual, suaradamai.com – Pelaku perjalanan yang masuk ke Kota Tual diprediksi akan terus bertambah. Per Sabtu (21/3/2020) sampai Minggu (12/4/2020), jumlah pelaku perjalanan yang sudah masuk Kota Tual melalui Pelabuhan Yos Sudarso Tual dan Bandara Karel Sadsuitubun Langgur mencapai 1.589 orang.
Sebagian besar pelaku perjalanan melakukan karantina mandiri di rumah.
Sesuai data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tual, ada enam lokasi karantina yang telah disiapkan pemerintah daerah, dua di antaranya masih menampung pelaku perjalanan yaitu SD N 7 Tual 42 orang dan SD Fiditan 17 orang. Sementara pelaku perjalanan di empat lokasi lain baru selesai masa karantina, yaitu LPTQ 78 orang, SMP Ohoitahit 48 orang, SD Inpres Ohoitel 14 orang, dan PAUD Watraan 14 orang.
“Pak Wali Kota perintahkan kita (tim gugus) untuk bekerja mempersiapkan SD N 7 Tual dalam satu hari (untuk menangani pelaku perjalanan KM. Lueser pada Kamis, 9 April 2020 lalu), termasuk penerangan, air, tempat tidur, dan ain-lain. Semuanya langsung masuk, tidak ada yang karantina mandiri di rumah,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tual Moksen Ohoiyuf – terkait peningkatan pencegahan yang dilakukan tim – di ruang kerjanya, Selasa (13/4/2020).
“Selaku Ketua Gugus Tugas, Bapak Wali Kota mengsintruksikan tim di bawahnya untuk sehari dua ini kita akan melakukan pengawasan ketat terhadap peserta karantina mandiri,” tambah Moksen.
Pencegahan corona tanggung jawab semua pihak
Melalui juru bicaranya, Wali Kota Tual Adam Rahayaan menyampaikan bahwa upaya pencegahan virus corona bukan semata menjadi tanggung jawab gugus tugas, pemerintah daerah, atau TNI-Polri, namun semua pihak harus terlibat menjaga Kota Tual dari wabah mematikan ini.
Moksen menambahkan, masyakarat diimbau bantu mengawasi pelaku perjalanan yang baru pulang untuk selama 14 hari tetap ada di rumah. “Yang terpenting, pelaku perjalanan ini harus tetap menjaga jarak dengan anggota keluarga yang ada di rumah,” jelasnya Moksen.
“Kalau misalnya dari kelurahan, RT/RW, masih lambat (penanganan), maka masyarakatlah sebagai garda terdepan, tetangga kiri kanan, saling memantau dan melaporkan paling tidak pertama ke RT/RW, yang kedua itu langsung ke kelurahan, kecamatan, bahkan datang ke Satgas yang ada di bagian Humas dan LPTQ, SD Fiditan, SD 7, kita setiap hari mobile di situ,” imbuhnya.
Masyarakat juga dapat melaporkan aktivitas pelaku perjalanan ke nomor kontak Humas Tual (081247876562), Dinas Kesehatan Tual (082248098411), dan BPBD Kota Tual (081385094499).
Dengan bantuan masyarakat, lanjut Moksen, tim akan turun melakukan penertiban, teguran, dan pembinaan kepada yang bersangkutan.
Di pihak lain, Moksen mengapresiasi kepekaan masyarakat yang sudah berpartisipasi aktif melaksanakan karantina mandiri selama 14 hari dan juga telah melaporkan pelaku perjalanan yang tidak taat anjuran pemerintah.
Ketika ditanya terkait karantina terpusat para pelaku perjalanan yang turun di Bandara, Moksen mengatakan bahwa pihaknya sementara konsentrasi ke kapal. “Kalau ada instruksi lebih lanjut, maka kami akan mengawasi yang datang dari Bandara,” katanya.
Sebagai informasi, hari ini Pemkot sementara mempersiapkan penanganan pelaku perjalanan yang akan tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Tual menggunakan KM. Nggapulu besok (14/4/2020).
Reporter: Labes Remetwa/ Penulis: Labes Remetwa/ Editor: Labes Remetwa
Pemkot Tual mulai meningkatkan penanganan bagi pelaku perjalanan yang turun di Pelabuhan Yos Sudarso Tual.