“Saat ini kalau masyarakat datang berbelanja tanpa membawa uang tunai, mereka tetap dilayani. Karena pedagang kita sudah menyiapkan fasilitas QRIS di kios dan beberapa lapak yang lain,” kata Darnawati.
Tual, suaradamai.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tual menargetkan Pasar Maren Tual sepenuhnya menerapkan sistem digital pada 2026 mendatang alias dua tahun lagi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) setempat Darnawati Amir kepada wartawan usai acara peluncuran Pasar Tual Digital, Selasa (23/7/2024).
Menurut dia, target tersebut menyambut rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI untuk membentuk 1.000 pasar digital tahun 2024.
“Kita sudah sampaikan ke Kemendag bahwa Pasar Maren Tual siap menjadi pasar digital di Indonesia,” kata Darnawati.
Untuk mewujudkan hal itu, Pemkot Tual telah menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan digitalisasi.
Salah satunya adalah pembayaran retribusi. Untuk ini, Pemkot bekerja sama dengan Bank Maluku-Malut.
Kemudian penyediaan marketplace untuk penjualan barang secara online. Pemkot juga bekerja sama dengan BRI untuk penyediaan marketplace Pari dan Pasar.id.
Tidak hanya itu, Pemkot Tual juga sudah bekerja sama dengan ojek online lokal untuk distribusi barang.
“Saat ini kalau masyarakat datang berbelanja tanpa membawa uang tunai, mereka tetap dilayani. Karena pedagang kita sudah menyiapkan fasilitas QRIS di kios dan beberapa lapak yang lain,” kata Darnawati.
“Memang belum 100 persen, terutama lapak-lapak yang di pinggir jalan. Tetapi mereka sedang proses dari beberapa perbankan untuk menerbitkan QRIS,” tambah dia.
Editor: Labes Remetwa