Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua Barat menyelenggarakan Peringatan Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacist Day Tahun 2023. Kegiatan ini mengangkat tema “Apoteker Memperkuat Sistem Kesehatan Nasional”.
Laporan: apt. Firayanti Hamka, S. Farm
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua Barat menyelenggarakan Peringatan Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacist Day Tahun 2023. Kegiatan yang berkolaborasi dengan Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Sorong, dilaksanakan di Jalan Warmasen RT. 005/RW 005, Kelurahan Klamana, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (23/9/2023). World Pharmacist Day 2023 ini mengangkat tema “Apoteker Memperkuat Sistem Kesehatan Nasional”.
Bersamaan dengan peringatan Hari Apoteker Sedunia, juga dilakukan peresmian “Kampung Ask Me DAGUSIBU” (DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang) obat. Masyarakat setempat sangat antusias. Mereka sudah hadir sejak pukul 07.00 WIT, untuk mengikuti arak-arakan suling tambur ke lapangan tempat acara. Kemudian mengikuti senam sehat, dan juga senam DAGUSIBU yang dipandu oleh Zin Melanie dan dua orang perwakilan apoteker.
apt. Isna Asri Arumsari.S.Farm mewakili Kepala Loka POM di Kabupaten Sorong mengatakan, dengan adanya Kampung Ask Me Dagusibu yang dibentuk IAI, akan sangat berguna bagi masyarakat. Baginya, pembentukan Kampung Ask Me Dagusibu juga membantu kinerja Badan POM, khususnya Loka POM di Kabupaten Sorong dalam mengedukasi masyarakat terkait penggunaan obat.
“Dengan adanya Kampung Ask Me Dagusibu, Masyarakat menjadi lebih paham mengenai cara mendapatkan obat di sarana distribusi obat yang resmi. Mereka juga menjadi tahu bagaimana menggunakan obat dengan tepat sesuai aturan pakainya, tahu bagaimana cara menyimpan obat sehingga mutu obat tetap terjaga hingga digunakan. Mereka juga dapat mengetahui cara mengelola obat yang telah kedaluwarsa/rusak dengan melakukan pemusnahan obat dengan benar,” jelas Isna.
Ia berharap, agar masyarakat tidak hanya menerapkan Dagusibu dalam lingkungan keluarga, tetapi juga dapat menjadi perpanjangan tangan para apoteker untuk mengedukasi masyarakat lainnya.
Salah satu warga Kelurahan Klamana, Sukarni (27) mengatakan, kehadiran kampung apoteker sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan ataupun cara penggunaan atau pembuangan obat-obatan dengan benar. Selain itu, juga mendapatkan obat sesuai anjuran dokter serta dapat terhindar dari penyalahgunaan obat, seperti peredaran obat palsu yang dapat membahayakan jiwa.
“Harapan saya dengan adanya Kampung Ask Me DAGUSIBU ini, adanya penyuluhan-penyuluhan tentang bagaimana bisa mendapatkan obat-obatan yang benar sesuai penyakit yang mereka derita agar penggunaan obat benar dan tepat serta dapat memberikan efek yang positif,” ungkap Sukarni.
Hal yang sama juga disampaikan, Erin Widyastuti (30). Ia mengaku selama ini tidak begitu paham tentang kegunaan obat-obatan. Ia beryukur karena telah mendapat edukasi lewat kegiatan ini.
Sementara itu, kegiatan ini juga dipadukan dengan bakti sosial pengobatan gratis yang dilakukan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Kota Sorong. IAI menggandeng dokter spesialis Ahli Dalam dr. Riswan Poniman, Sp.Pd.,FINASIM dan dua dokter umum yaitu dr. Andrianto Aliong serta dr. Risman Tandi Arrang.
Sebelumnya tim pelaksana kegiatan telah melakukan survei data penyakit yang paling banyak diderita dan dikeluhkan masyarakat setempat. Sehingga obat-obatan yang disiapkan saat kegiatan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berada di Kampung Ask Me DAGUSIBU.
apt. Dra. Trifena Fenny Gowinda sebagai perwakilan tenaga kesehatan apoteker dalam kegiatan bakti sosial menyebutkan, keluhan masyarakat yang paling umum dirasakan yaitu tekanan darah tinggi, batuk pilek, maag (gangguan pencernaan), asam urat, sesak, dan gatal kulit.
Mewakili Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Barat Daya, Yanto Yumame mengatakan, terbentuknya kampung Ask Me DAGUSIBU ini sangat penting.
“Bicara obat itu pasti bicara tentang apoteker. Apoteker itu pengawasan tunggal tentang obat jadi yang tahu obat itu seperti apa, bentuknya, manfaat dan sebagainya itu adalah apoteker,” ungkap Yumame, Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Papua Barat Daya, usai meresmikan Kampung Apoteker.
Ia berharap, ada kader-kader dari masyarakat yang dilatih untuk menyambung informasi yang benar tentang bagaimana manfaat obat dan tetap berkolaborasi dengan organisasi profesi, dokter dan semua tenaga kesehatan.
Pada acara peringatan Hari Apoteker Sedunia atau World Pharmacist Day Tahun 2023 ini, tim pelaksana juga membuat beberapa lomba untuk memeriahkan acara, yang terbagi menjadi tiga kategori lomba, yakni kagetori anak-anak, kategori ibu-ibu, dan ketiga kategori bapak-bapak.
Kategori anak-anak terbagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari tiga orang pemain. Anak-akan memainkan lomba tebak kata. Kemudian, untuk kategori ibu-ibu, dilakukan secara individu. Ada sekitar 30 ibu-ibu yang ikut mendaftarkan diri mengikuti games benar/salah. Sementara untuk kategori Bapak-bapak, dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Mereka memainkan lomba pecahkan balon kemudian menyusun kata-kata yang telah dimasukkan ke dalam balon dengan benar.
Semua kategori games ini tidak semerta-merta hanya untuk bersenang-senang dan memeriahkan acara. Tetapi, dalam setiap kategori lomba berkaitan dengan materi DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang) obat.
Lewat lomba ini juga diharapkan masyarakat mendapatkan edukasi dan informasi tambahan tentang DAGUSIBU obat. Dan juga Tim Pelaksana dapat melihat sejauh mana keberhasilan, mulai dari Pra survei hingga tahap edukasi yang telah dilakukan.
Di akhir acara Tim pelaksana mengumumkan pemenang-pemenang dari setiap lomba dan memberikan hadiah serta doorprize yang telah disiapkan.
Editor: Labes Remetwa