Tema Natal 2019 selaras dengan falsafah hidup orang Kei, ain ni ain atau kekeluargaan.
Langgur, suaradamai.com – Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan bahwa perayaan Hari Natal bagi umat Nasrani dan hari raya besar keagamaan lainnya, sesungguhnya merupakan suatu tradisi yang hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat beragama.
“Tradisi-tradisi tersebut diwariskan secara turun-temurun dari orang tetua kita untuk mendekatkan diri pada pemahaman tentang kemahakuasaan Tuhan yang tidak terbatas. Namun, Ia (Tuhan) juga senantiasa peduli dan mengasihi kita manusia yang serba terbatas,” ujar Gubernur Maluku Murad Ismail dalam pesan-pesan natalnya pada gekaran Safari Natal Pemprov Maluku tahun 2019 di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, Senin (30/12/19).
Kegiatan Safari Natal merupakan cara Pemprov Maluku menunjukan kepedulian, saling menyapa dan berbagi dengan seluruh elemen masyarakat di Negeri Seribu Pulau.
Perayaan Natal menjadi sarana untuk membangun silaturahmi yang akan berdampak terhadap partisipasi masayarakat di Provinsi Maluku. Sebab lewat perjumpaan-perjumpaan seperti ini, akan memperkuat dedikasi dan loyalitas masyarakat untuk terlibat aktif dalam setiap upaya membangun daerah.
Sebagaimana konsep hidup masyarakat Maluku, Gubernur mengajak semua lapisan masyarakat untuk merenungkan kembali tema natal tahun 2019 yang diusung oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), yakni ‘Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang’.
Baginya, tema natal kali ini memberi perhatian besar tentang arti pentingnya membangun persahabatan yang sejati dengan semua orang, tanpa memikirkan apapun latar belakangnya.
“Peristiwa Natal merupakan peristiwa dimana Tuhan sangat peduli dan memberi perhatian besar kepada umat-Nya. Lewat cinta dan kasih sayang-Nya ini juga, Ia datang ke dunia seraya mau mengingatkan manusia tetang arti kehidupan. Untuk itu, sebagai manusia, wajib hukumnya bagi kita untuk senantiasa membangun hidup yang bersahabat denagn sesama kita,” katanya.
Gubernur Murad menaruh harapan besar bagi seluruh elemen umat beragama agar terus membangun kerjasama dan memupuk toleransi kerukunan hidup yang berkelanjutan. Mengingat, Maluku telah dikenal sebagai laboratorium perdamaian, maka sudah mesti masyarakat Maluku juga menjadi agen-agen perdamaian.
“Terlebih khusus bagi saudara-saudaraku warga masyarakat Kei yang memgang teguh falsafah hidup ain ni ain, marilah senantiasa mengutamakan kebersamaan dan kerukunan hidup. Semoga melalui perayaan natal ini, Umat Kristiani di dua daerah Kepulauan Kei akan terus tampil sebagai agen perdamaian yang terus menjaga kelestarian hidup orang basudara,” pesan Murad. (gerryngamel/labesremetwa)