Pohon Beringin Tumbang di Lateri Tidak Ada Korban

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Selain itu, pohon tumbang juga menutup jalan utama yang menjadi akses penghubung Kecamatan Baguala dan Kota Ambon.


Ambon, suaradamai. com – Pohon beringin berukuran relatif besar di tepi jalan Wolter Monginsidi tepatnya di Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, tumbang, Senin siang (6/3).

Pohon beringin itu tiba-tiba tumbang diduga karena batang pohon yang mulai lapuk. Tidak ada korban jiwa maupun luka saat kejadian itu terjadi, namun dua rumah warga yang berada di lokasi tersebut mengalami kerusakan ringan akibat tertimpa ranting pohon tersebut.

Sesuai pantauan di lokasi kejadian, pohon tersebut tumbang sekitar pukul 12.30 Wit, dan tidak ada korban jiwa hanya saja kerusakan ringan pada dua rumah milik warga serta pohon itu juga menimpa pagar milik warga dan memutus jaringan listrik di kawasan itu.

Selain itu, pohon tumbang juga menutup jalan utama yang menjadi akses penghubung Kecamatan Baguala dan Kota Ambon.

Hingga sore ini kendaraan belum bisa melewati jalan tersbeut, karena petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Pemadam Kebakaran, petugas Polairud, Polsek Baguala dan TNI masih terus berupaya membersihkan dan mengevakuasi bangkai pohon yang menutupi badan jalan.

Akibat terganggunya akses jalan di kawasan itu, pengendara motor dan pengemudi mobil dari kecamatan baguala dan Salahutu akhirnya memilih melewati jalur alternatif, yakni melewati jalur Jembatan Merah Putih Ambon.

Sementara itu, salah satu warga di lokasi tersebut, mengatakan, warga sudah berulang kali meminta untuk pohon tersebut ditebang. Tapi tidak pernah ada jawaban dari pihak kelurahan sampai pohon tersebut tumbang sendiri.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Ambon, N. Edwin J. Pattikawa, saat dihubungi via seluler, mengatakan, pohon itu pernah menjadi trauma untuk Pemerintah Kota Ambon. Karena pada 7 atau 8 tahun silam, ada satu orang petugas kebersihan yang meninggal dunia akibat menambang pohon tersebut.

“Bukan tidak ditangani, tapi memang belum dilakukan. Karena pohon itu terlalu besar dan rasa trauma itu juga masih teringat terus. Itu juga kan pohon beringin, jadi besar sekali pohonnya,” ungkap Pattikawa kepada media ini.

Menurutnya, penangan untuk pohon tersebut tidak segampang yang diinginkan oleh warga setempat.

Selain itu, kata Pattikawa, saat pihaknya mendapatkan informasi bahwa pohon itu
tumbang. pihaknya pemadan langsung menuju lokasi tersebut dan langsung melakukan pembersihan.

“Saat kejadian tersebut pihaknya langsung turun ke lapangan dan menagani pohon tumbang itu. Lebih baik pohonnya tumbang sendiri begini lebih aman, dari pada kalau dipotong oleh petugas Damkar, karena itu jalur sibuk dan pasti jalan akan ditutup,” jelasnya.

Untuk waktu selesai pohon tersebut dibersihkan, tambah Pattikawa, pihaknya tidak bisa memastikan hal tersebut. Karena pohonnya terlalu besar.

“Saya telah mengkordinasikan hal ini dengan Sekkot untuk meminta bantuan eksafator, sehingga pohon tersebut bisa dibersihkan dan jalanan dan akses bisa kembali normal,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dua rumah warga yang rusak itu, milik Jordan Kubela dan Roy Lappy.

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU