Kegiatan penelitian bagi mahasiswa Polikant ini telah menjadi program rutin. Setiap tahun, kampus biru membiayai penelitian untuk 10 kelompok mahasiswa yang telah melalui seleksi ketat.
Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) kembali menggelontorkan anggaran sebesar Rp40 juta untuk mendanai kegiatan penelitian 10 kelompok mahasiswa.
Kegiatan penelitian ini merupakan program rutin di kampus biru. Setiap tahun, melalui program Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM), Polikant menggelontorkan anggaran dengan nilai yang sama, yakni Rp4 juta setiap kelompok.
Ketua Panitia PIM Polikant Hendro Hitijahubessy menjelaskan, PIM Polikant ini diinisiasi oleh kampus biru untuk melatih mahasiswa melaksanakan penelitian. Sekaligus, mempersiapkan mahasiswa mengikuti kompetisi serupa di tingkat nasional.
Kompetisi tersebut adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau Pimnas. Polikant, tahun lalu, menjadi satu-satunya perguruan tinggi dari wilayah Indonesia timur (Maluku-Papua-NTT) yang masuk dalam jajaran pemenang. Polikant meraih berhasil meraih medali perak dan menduduki posisi ke-23 secara nasional.
Sebagaimana kegiatan rutin lainnya, tahun ini Polikant kembali menyelenggarakan PIM. Program riset mahasiswa itu kali ini diikuti 22 kelompok peserta, terbanyak dalam empat tahun terakhir.
Sebanyak 22 kelompok tersebut mengajukan proposal penelitian di bidang sosial humaniora dan riset eksakta. Hasilnya 10 kelompok lolos seleksi.
“Total ada lima proposal sosial humaniora dan ada 17 proposal yang mengusulkan penelitian berbasis eksakta. Hasilnya sembilan proposal riset eksakta lolos dan satu riset humaniora,” ungkap Hendro kepada Suaradamai.com belum lama ini.
Hendro menuturkan, pihaknya tidak menerima proposal begitu saja. Ada proses yang harus diikuti peserta, yakni Roadshow. Pada tahap ini mahasiswa diperkenalkan tentang program riset mahasiswa.
Selanjutnya, mahasiswa mengikuti workshop/pelatihan tentang cara menyusun proposal dan melakukan penelitian. Terakhir, proposal mereka akan diseleksi ketat oleh tim dosen yang bergelar minimal doktor sebelum akhirnya disetujui.
Sebagai informasi, dalam satu kelompok riset mahasiswa, minimal beranggotakan 3-5 orang. Anggota setiap kelompok pun harus lintas angkatan, dan atau lintas program studi.
“Minimal 3-5 mahasiswa dalam satu kelompok. Itu mahasiswa setiap kelompok berbeda-beda. Jadi kita berharap semua mahasiswa berperan aktif,” jelas Hendro.
Selain itu, ia menambahkan, pihak kampus memprioritaskan program ini kepada mahasiswa semester I dan III. Tujuannya agar melatih mereka belajar menyusun proposal dan melakukan penelitian sedini mungkin.
“Sebelum 22 Desember nanti, mahasiswa sudah harus mengumpulkan hasil penelitiannya berupa publikasi di jurnal ilmiah atau paten,” kata Hendro.
Editor: Labes Remetwa