Polikant Latih Pembudidaya di Abean Buat Pakan Ikan Berbahan Baku Lokal

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pelatihan ini bertujuan melatih para pembudidaya memanfaatkan bahan baku lokal untuk membuat pakan/makanan ikan yang murah dan mudah dijangkau.


Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) melatih nelayan di Ohoi/Desa Abean, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) membuat pakan ikan berbahan baku lokal.

Lewat Program Pengabdian kepada Masyarakat, Dosen Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan (TBP) Polikant – Mariana Y. Beruatjaan, S.Pi, M.Si dan Jakomina Metungun, S.Pi, M.Si – melakukan pelatihan selama satu hari, Senin (13/3/2023).

Pelatihan ini bertujuan melatih para pembudidaya memanfaatkan bahan baku lokal untuk membuat pakan/makanan ikan yang murah dan mudah dijangkau.

Pelatihan pembuatan pakan ikan di Abean dikhususkan untuk pemanfaatan bahan baku nabati lokal, seperti daun kelor, lamtoro, rumput laut Sargassum sp dan Ulva sp.

Kepada Suaradamai.com melalui siaran pers, Ketua Program Pengabdian kepada Masyarakat Mariana Y. Beruatjaan menjelaskan pembuatan pakan ikan kali ini baru pada tahap penyiapan bahan baku berupa tepung.

Pihaknya melatih pembudidaya mengubah keempat bahan baku nabati tersebut menjadi tepung:

Daun kelor dipisahkan dari batang kemudian ditimbang. Setelah timbang, daun kelor dibersihkan dan dicuci. Dikering-anginkan di dalam ruangan atau di ruang terbuka selama 2 sampai 3 hari sampai benar-benar kering. Daun kelor yang telah kering siap diproses menjadi tepung menggunakan mesin blender. Tepung daun kelor yang telah siap, selanjutnya dikemas dalam kantong plastik dan disimpan pada tempat yang kering dan sejuk.

Sargasssum dibersihkan dari batu dan pasir. Sargassum dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari  atau dioven sampai benar-benar kering. Sargasssum yang telah kering diblender dan diayak sampai halus. Tepung sargassum selanjutnya dikemas dalam kantong plastik atau toples kering dan disimpan pada tempat yang kering dan sejuk.

Selanjutnya, Ulva dicuci dan dibersihkan dari pasir ataupun kotoran lain yang menempel. Ulva dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari atau dioven sampai benar-benar kering. Ulva yang telah kering diblender. Ulva yang telah kering siap diproses menjadi tepung menggunakan mesin blender. Tepung ulva yang telah siap, selanjutnya di kemas dalam kantong plastik dan disimpan pada tempat yang kering dan sejuk.

Daun lamtoro dipisahkan dari batang kemudian ditimbang. Setelah ditimbang daun lamtoro dibersihkan dan dicuci, dikering-anginkan di dalam ruangan atau di ruang terbuka selama 2 sampai 3 hari sampai benar-benar kering. Daun lamtoro yang telah kering siap diproses menjadi tepung menggunakan mesin blender. Tepung daun kelor yang telah siap, selanjutnya dikemas dalam kantong plastik dan disimpan pada tempat yang kering dan sejuk.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU