SALTERAI, Kelompok Nelayan yang Berambisi Jadikan Kei Lumbung Teripang Maluku

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

SALTERAI sementara membangun Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) guna memproduksi benih teripang.


Tual, suaradamai.com – Teripang merupakan hewan laut yang bernilai ekonomis. Masyarakat Kepulauan Kei telah memanfaatkan teripang ratusan tahun silam.

Catatan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), pada tahun 1850 teripang di Kepulauan Kei sudah diekspor ke Cina sebanyak 35 ton atau sekitar 600.000 – 120.000 spesimen. Ini berarti Kepulauan Kei sudah menjadi lumbung teripang bagi Nusantara sejak lama.

Saat ini, beberapa jenis teripang berekonomis penting seperti teripang pasir, teripang susu dan teripang nanas sudah sulit dijumpai. Kondisi ini terjadi karena kita hanya mengandalkan hasil tangkapan teripang di alam. Padahal laut kita luas dan masih baik guna pengembangan budidaya pembesaran, pembenihan dan Sea Ranching teripang.

Sea ranching teripang yaitu kegiatan menebar anakan teripang ke suatu perairan dengan harapan alam yang memelihara anakan teripang tersebut. Kita tinggal menangkapnya kembali saat sudah berukuran dewasa.

SALTERAI merupakan kelompok nelayan di Kota Tual yang membudidayakan teripang. Kelompok ini telah membudidayakan teripang sejak tahun 2018.

Saat ini, atas suport Dinas Perikanan Kota Tual, PT. Pertamina dan Politeknik Perikanan Negeri Tual, kelompok SALTERAI sementara membangun Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) guna memproduksi benih teripang. Ditargetkan HSRT akan berproduksi pada bulan Februari 2021.

“Kami berencana membenihkan teripang sehingga anakan teripang yang dihasilkan akan diberikan kepada anggota kelompok untuk dipelihara. Selain itu, anakan teripang yang diproduksi akan ditebar pada perairan desa yang menerapkan SASI khusus untuk teripang,” ujar Ketua Kelompok SALTERAI George Koljaan dalam rilis yang diterima suaradamai.com, Selasa (19/1/2021).

Kombinasi penebaran anakan teripang dan penerapan SASI ini, merupakan wujud dari sea ranching berbasis kearifan lokal yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.

Diharapkan dengan beroperasinya HSRT, lanjut Pria jebolan Politeknik Perikanan Negeri Tual itu, ketersedian anakan teripang untuk kebutuhan budidaya pembesaran dan Sea Ranching teripang berbasis kearifan lokal dapat terpenuhi, sehingga Kepulauan Kei sebagai Lumbung Teripang Maluku dapat tercapai.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU