Selain Wab, Polikant juga bakal melakukan pelatihan serupa kepada Ibu-Ibu pelaku UMKM Al-Muhibah di Ohoi Selayar.
Langgur, suaradamai.com – Mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Prodi THP Polikant), menggelar pelatihan pembuatan olahan perikanan setelah berhasil membuat dan memasarkan produknya sendiri.
Pelatihan tersebut menyasar Ibu-Ibu Wadah Perempuan Jemaat GPM Wab Ngufar, Kecamatan Hoat Sorbay, Maluku Tenggara, Sabtu (7/12/2024). Adapun kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat Project-Based Learning (PBL).
Lewat program pembelajaran berbasis proyek (PBL) ini, mahasiswa melatih kemampuannya untuk membuat olahan perikanan, mendesain kemasan, memasarkan produk, dan melaksanakan pemberdayaan masyarakat di ohoi-ohoi.
“Alasan pemilihan Ohoi Wab, karena mayoritas penduduk punya mata pencarian sebagai nelayan yang banyak menghasilkan ikan tenggiri,” ujar Koordinator PBL Prodi THP Anggeline Lioni Amahorseja, Selasa (10/12/2024).
“Kemudian Ibu-Ibu Wadah Perempuan punya program peningkatan ekonomi umat, yang sejalan dengan topik dari PBL Prodi THP yaitu pengembangan produk berbasis surimi (olahan setengah jadi),” tambah Enjel, sapaan akrab Anggeline.
Enjel menambahkan, melalui kegiatan tersebut, mahasiswa Prodi THP Polikant melatih sekitar 15-20 Ibu-Ibu di Ohoi Wab tentang cara membuat bakso, nuget, dan kaki naga berbahan dasar ikan tenggiri (Scomberomorus sp.).
Pelatihan tersebut disambut baik. Perwakilan Ibu-Ibu dari 12 unit Jemaat GPM Wab sangat antusias. Mereka pun meminta Polikant untuk mengadakan kegiatan lanjutan setelah sudah tahu cara membuat bakso, nuget, dan kaki naga.
“Ada beberapa ibu yang akan menjadikan ini sebagai usaha, terutama yang suaminya nelayan,” kata Enjel.
Ia menambahkan, pihaknya bakal melakukan pendampingan lebih lanjut, berkaitan dengan desain kemasan hingga pemasaran. “Rencananya tahun depan, sekitar bulan Maret atau April,” ucap Enjel.
Selain Wab, Polikant juga akan melakukan pelatihan serupa kepada Ibu-Ibu pelaku UMKM Al-Muhibah di Ohoi Selayar, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara, pada Januari 2025 mendatang.
Meski melakukan pelatihan di banyak ohoi, Enjel mengatakan pihaknya menargetkan satu ohoi punya satu produk unggulan. Sehingga ohoi-ohoi di Maluku Tenggara bisa memproduksi berbagai varian produk bakso, nuget, dan kaki naga.
“Produk yang dihasilkan tidak serta merta diproduksi semua oleh satu ohoi. Misalnya Ohoi wab lebih fokus ke produksi bakso,” kata Enjel.
Editor: Labes Remetwa