“Dalam setahun, kasus orang yang meninggal karena narkoba mencapai 107.071 orang. Lebih tinggi dari kasus covid-19,” tutur Muttaqien.
Langgur, suaradamai.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku bersilaturahmi ke DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (18/3/2021).
Silaturahmi yang dipimpin Kepala BNNP Maluku Brigjen Pol M. Zainul Muttaqien itu bertujuan membahas pencegahan narkoba di Bumi Larvul Ngabal.
Sebelumnya, BNNP Maluku bersama staf sudah bertemu dengan Pemkot Tual, DPRD Tual, dan Pemkab Malra.
Muttaqien menjelaskan, sesuai update data oleh BNNP Maluku, ada tiga ranking terbesar kasus narapidana di Maluku, yakni kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur, narkoba, dan korupsi.
Dia mengingatkan kepada masyarakat, bahwa penggunaan narkoba sangat berdampak buruk, hanya ada tiga pilihan, yakni penjara, rumah sakit, atau kuburan.
“Dalam setahun, kasus orang yang meninggal karena narkoba mencapai 107.071 orang. Lebih tinggi dari kasus covid-19,” tutur Muttaqien.
Dia ungkap, pengguna narkoba yang ditangkap kebanyakan adalah kaum millenial. Sementara presentase peredaran dan penggunaan narkoba yang seringkali ditemukan adalah jenis sabu, ganja dan sintesis. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat generasi muda adalah generasi penerus bangsa.
“Jika ada keluarga ataupun kenalan kita yang terindikasi menggunakan narkoba, segera laporkan kepada kami, sehingga kami bisa segera bertindak memberikan rehabilitasi dan itu gratis,” kata Muttaqien.
Dia berharap, DPRD Malra bersama pemerintah daerah membuat sebuah peraturan daerah tentang pemberantasan narkoba sehingga mampu memutus rantai penggunaan obat-obat berbahaya ini.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Malra Minduchri Kudubun mengapresiasi Kepala BNNP Maluku bersama staf yang sudah berkesempatan silaturahmi. Dia mendukung BNN melakukan tes urine pemeriksaan narkoba untuk seluruh pimpinan DPRD Malra.
Minduchri mengimbau kepada masyarakat Maluku Tenggara, khususnya generasi milenial, agar bersama-sama memerangi narkoba.
Editor: Labes Remetwa
Pengguna narkoba yang ditangkap kebanyakan adalah kaum millenial. Sementara presentase peredaran dan penggunaan narkoba yang seringkali ditemukan adalah jenis sabu, ganja dan sintesis.
Baca juga: