“Katong mau balik ke keluarga di rumah, tapi seng ada uang lai. Su malu hati,” kata salah satu calon pelaku perjalanan.
Tual, suaradamai.com – Puluhan warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar terpaksa bermalam di ruang tunggu Pelabuhan Yos Sudarso Tual karena tidak diizinkan berangkat.
Mereka enggan kembali ke rumah keluarga lantaran barang bawaan sudah diangkut ke Pelabuhan. Sementara kantong sudah menipis.
“Katong mau balik ke keluarga di rumah, tapi seng ada uang lai. Su malu hati,” kata salah satu calon pelaku perjalanan usai mendengar informasi batalnya perjalanan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tual, Jumat dini hari (17/7/2020) sekitar pukul 01.00 WIT.
Beberapa waktu lalu, mereka pernah menumpang KM. Timothy ke Larat, KKT. Namun Kapal diperintahkan kembali ke Tual karena pelaku perjalanan tidak mengantongi izin terima daerah tujuan.
Penyebab ketidakberangkatan yang kedua ini juga disebabkan hal yang sama. Padahal koordinasi terus dibangun oleh pemerintah dan GTPP Covid-19 Tual. Dari Tual tidak mau mengambil resiko, karena trauma persitiwa KM. Timothy.
Warga akhirnya diminta bersabar dan bermalam di ruang tunggu pelabuhan sambil menanti jawaban dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Kami harapkan untuk kembali ke Kepulauan Tanimbar. Kami harapkan dari Bapak Bupati, kami minta dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kami mohon, kami mohon, Bapa tolong melihat kami anak-anak Tanimbar,” pinta Petrosina Samangun, warga Desa Keliobar Kecamatan Tanimbar Utara.
“Kami mohon kesediaan Bapak Bupati KKT selaku pemimpin pemerintahan dan juga sebagai Bapak bagi kami, anak-anak yang berada di luar KKT. Kami mohon kesediaan bapak dari ujung kaki sampai ujung rambut, kiranya Bapak berkenan menerima kami pulang ke Tanimbar,” tambah calon pelaku perjalanan lainnya.
Editor: Labes Remetwa