“Kami (tim) tidak mampu mengawasi 126 ribu penduduk di Maluku Tenggara, butuh kerja sama semua pihak,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Mochtar Ingratubun.
Langgur, suaradamai.com – Pengawasan terhadap ancaman virus corona di Kabupaten Maluku Tenggara semakin sulit dilakukan dengan bertambahnya jumlah pelaku perjalanan.
Gelombang pertama perlaku perjalanan asal Malra – menurut data Tim Gugus Covid-19 Malra sejak dibentuk pada (17/3/2020) – yang menggunakan Kapal Motor (KM) Nggapulu pada (31/3/2020) lalu berjumlah 458 orang.
Jumlah ini cukup membuat tim kewalahan saat melakukan penanganan dari pelabuhan sampai ke ohoi masing-masing.
Sementara di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, terhitung sampai saat ini jumlah pelaku perjalanan yang datang setiap hari lebih dari 50 orang. Dengan demikian – hitungan kasar – jumlah pelaku perjalanan sejak Tim Gugus Tugas dibentuk pada (17/3/2020) sampai (6/4/2020) telah mencapai kurang lebih 1.050 perlaku perjalanan yang menggunakan jasa penerbangan.
Belum ada data lain terkait jumlah pelaku perjalanan yang menggunakan KM. Leuser, KM. Tidar, dan KM. Sabuk Nusantara.
Untuk diketahui, KM. Leuser akan masuk di Pelabuhan Yos Sudarso Kota Tual pada Kamis, (9/4/2020), diikuti KM. Nggapulu Selasa (14/4/2020).
Butuh kerja sama
Jumlah pelaku perjalanan yang masuk di Maluku Tenggara semakin bertambah setiap saat. Hal ini menuntut kerja keras.
Apalagi ditambah dengan masalah lain seperti pelaku perjalanan tidak patuh atau acuh tak acuh dengan anjuran pemerintah untuk melakukan karantina selama 14 hari.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Mochtar Ingratubun mengaku pihaknya kewalahan menangani pelaku perjalanan – yang saat ini semuanya sudah tersebar di seluruh kecamatan. Untuk itu, ia berharap semua pihak terlibat melakukan pengawasan.
“Kami (tim) tidak mampu mengawasi 126 ribu penduduk di Maluku Tenggara, butuh kerja sama semua pihak,” ujar Mochtar.
Keanggotaan Tim Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 sesuai SK Bupati no. 703 tahun 2020 tanggal 17 Maret 2020, terdiri atas 71 anggota mulai dari Wakil Bupati sebagai pengarah hingga Kepala Posko.
Adapun unsur yang termasuk keanggotaan gugus tugas di antaranya Sekda, Forkopimda, DPRD, Sekretariat Daerah, Satpol PP, Dinas Sosial, Sat Brimob Polda Maluku, Dinas Kesehatan, RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Rumah Sakit Hati Kudus Langgur, BPBD, perhubungan udara (Bandara Karel Sadsuitubun Langgur), perhubungan darat (Dinas Perhubungan), perhubungan laut (Syahbandar), Kementerian Agama, TNI angkatan darat, TNI angkatan laut, TNI angkatan udara, Kepolisian, Dinas Infokom, tokoh agama, kecamatan, Imigrasi, Pelabuhan, Bea Cukai, RRI, dan Puskesmas (Posko).
Tujuh posko yang dibentuk pemerintah daerah di antaranya RSUD Karel Sadsuitubun (posko utama), Bandara, Pelabuhan Watdek, Pengeringan Usdek, Debut, Dian Pulau, Rat, Mastur, Elat, Larat, Langgiar.
Berbagai tindakan pencegahan telah dilaksanakan di antaranya; gencar melakukan sosialisasi; menangani pelaku perjalanan; menyediakan fasilitas karantina; membatasi aktivitas perkantoran dan sekolah secara langsung; membatasi keramaian; memberlakukan jam malam; melakukan pengawasan ketat terhadap kasus lama dan baru; menangani penyebar berita hoax; melakukan penyemprotan disinfektan; memeriksa kesehatan pelaku perjalanan secara rutin di bandara dan pelabuhan; membatasi kedatangan warga yang tinggal di luar daerah; mengintervensi anggaran dengan cara melakukan pergeseran anggaran daerah; mengawasi stabilitas harga sembako; menginformasi perkembangan kasus secara rutin ke publik.
Kerja-kerja yang telah dilakukan oleh Pemkab Malra dan tim hanya akan sia-sia apabila tidak dibarengi dengan keterlibatan semua pihak dalam memerangi Covid-19.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 dr. Ketty Notanubun menegaskan dua hal penting saat konferensi pers pagi tadi, Senin (6/4/2020). Ia menandaskan bahwa ancaman virus corona ini semakin besar. Untuk itu perlaku perjalanan wajib melakukan karantina di tempat yang terkendali dan masyarakat harus menerapkan physical distancing.
Dengan melakukan dua hal ini, dan tentu saja anjuran lain terkait penanganan dan pencegahan virus corona, Maluku Tenggara akan terbebas dari pandemi mematikan ini.
Untuk diketahui, Bupati bersama tim gugus saat mengunjungi tempat karantina di 10 ohoi di empat kecamatan pada Sabtu (6/4/2020) lalu, menginstruksikan kepada para camat dan kepala ohoi agar menyiapkan tempat khusus sebagai karantina bagi pelaku perjalanan. Hal ini dimaksud agar memudahkan pengawasan.
Reporter: Robert Remetwa/ Penulis: Labes Remetwa/ Editor: Labes Remetwa
Jumlah pelaku perjalanan semakin bertambah. Semua pihak diharapkan turut terlibat melakukan pengawasan.