Wali Kota Tual Adam Rahayaan mengaku sudah punya catatan tentang ASN yang malas.
Tual, suaradamai.com – Wali Kota Tual Adam Rahayaan meminta pejabat eselon III dan IV yang baru dilantik agar menjunjung tinggi disiplin dan meningkatkan profesionalisme sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya ini bukan PNS/ASN, saya ini politisi. Karena diamanatkan oleh rakyat, masuk jabatan ini (Wali Kota), saya ingin dan paksakan diri saya untuk belajar dan tahu lebih jauh tentang apa itu ASN,” jelas Wali Kota dalam arahannya saat pelantikan pejabat eselon III dan IVdi Aula Kantor Wali Kota Tual, Kamis (2/7/2020).
“Saya tidak suka, tidak senang mendengar ada yang mengatakan ‘sekretaris itu seng (tidak) cocok dengan beta (saya). Ada lagi sekretaris bilang ‘beta ini seng cocok dengan kepala dinas’. Itu haram hukumnya seorang PNS/ASN,” tandas Wali Kota.
Seorang ASN, menurut Wali Kota, harus sadar bahwa ketika menjadi ASN mesti tunduk, patuh, dan taat berada dalam sistem. “Siapa suruh jadi pegawai negeri? Tidak boleh ‘saya tidak cocok dengan kepala dinas’, ‘saya tidak cocok dengan sekretaris dinas’” tegas Wali Kota.
Seorang sekretaris dinas/badan/bagian dan level di bawahnya, Wali Kota tegaskan, agar harus berkoordinasi secara hirarki. “Tidak boleh sekretaris dinas bikin rapat sendiri tanpa sepengatahuan kepala dinas, siapa ajar itu?”
Disiplin, loyalitas, kinerja
Wali Kota mengingatkan bahwa jabatan yang diemban seorang ASN adalah jabatan karir. Cepat atau lambat seorang ASN naik jabatan, tergantung pada tiga hal yaitu disiplin, loyalitas, dan kinerja. “Pegang mati sudah tiga ini,” ujarnya.
Wali Kota juga menyoroti kinerja sejumlah ASN yang tidak benar. “Saya sudah punya catatan,” katanya. “Masuk kantor hanya karena kepentingan sesaat, balik lagi, (entah) kapan lagi baru datang,” bebernya.
Wali Kota berharap kepada pejabat eselon III dan IV yang baru dilantik agar menjadi teladan bagi unit masing-masing.
Ia juga meminta pimpinan OPD untuk memprogramkan rapat staf setiap bulan. Hal ini menurut Wali Kota, juga dapat mencairkan kebekuan dalam suatu organisasi. “Kalo dibiarkan, nanti ada komplikasi penyakit. Dinas itu nanti tidak sehat,” kata Wali Kota mencontohkan.
Editor: Labes Remetwa