Temuan ini merupakan masalah lama yang belum terselesaikan hingga sekarang, dan masih dalam proses penanganan.
Tual, suaradamai.com – Wali Kota Tual Adam Rahayaan angkat bicara soal temuan kelebihan sekitar 11.000 nama warga di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat.
Menurut Wali Kota, temuan itu merupakan masalah lama yang hingga kini belum terselesaikan, dan masih dalam proses penanganan.
Masalah jumlah penduduk yang lebih ini muncul menyusul perhitungan presentase capaian target vaksinasi Covid-19.
“Jadi itu bawaannya sudah cukup lama sejak almarhum M. M.Tamher masih hidup. Kita turun untuk door to door, dari rumah ke rumah, kita kroscek langsung. Benar nama itu tidak ada di lapangan, dan saya sudah usulkan lewat surat resmi ke Depdagri lewat Dirjen Dukcapil, supaya nama itu ditiadakan, hapus aja, tapi kan masih ada sampai sekarang,” tutur Wali Kota kepada wartawan usai peresmian Pasar Revitalisasi UKM Lapangan Gotong Royong dan Pada Ubi, Rabu (19/1/2022).
Dengan ditemukannya selisih 11.000 lebih warga ini, lanjut Wali Kota, tidak hanya berdampak pada persentase capaian target vaksinasi, tetapi juga akan menjadi masalah saat Pemilihan Umum (Pemilu).
Selain itu, juga berpengaruh pada pembagian Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat. Sebagaimana diketahui, besaran anggaran DAU untuk daerah disesuaikan dengan jumlah penduduk.
Terkait capaian vaksinasi, Wali Kota menambahkan, sebenarnya Tual sudah melebihi target 70 persen yang ditetapkan pemerintah pusat.
Wali Kota mengapresiasi TNI-Polri yang membantu pelaksanaan pendataan riil dari rumah ke rumah, sehingga bisa membantu mengatasi masalah tersebut dengan data yang valid.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga:
KOMENTAR TERBARU