Tual, Suaradamai.com – Wali Kota Tual Adam Rahayaan mengatakan, potensi Kota Tual ada pada 2 sektor, yakni kelautan perikanan pariwisata.
Hal tersebut disampaikan Rahayaan saat membuka kegiatan Lokakarya Nasional UI Green City Metric Tahun 2023 di Kota Tual, Selasa (10/10/2023).
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendukung transfornasi menjadi kota dan kabupaten yang berkelanjutan serta mengelaborasi kota-kota di indonesia yang terkait dengan isu- isu lingkungan, permbangunan berkelanjutan, inovasi dan kolaborasi.
Walikota mengungkapkan, luas lautan Kota Tual lebih besar dari luas daratan. Untuk luas laut 98,65 persen sedangkan untuk luas daratan hanya 135 persen. Ini menandakan bahwa potensi kelautan perikanan sangat besar di kota Tual.
Bukan saja itu, Kota Tual mempunyai pantai pasir dan karang unik yang tersebar hampir di seluruh wilayahnya, serta beberapa titik selam menarik di sekitar kepulauan Dullah.
Selain itu terdapat 41 obyek wisata paritai dan budaya seperti pantai Divur, pulau Adranan, pulau Bair, pulau Woning dan sebagainya.
”Untuk objek wisata budaya seperti tradisi tarian Debus, Masjid Tua Tayando dan lain sebagainya, memberi nilai tambah pada sektor pariwisata di Kota Tual,“ kata Walikota.
Ia menambahkan, jumlah penduduk Kota Tual saat ini 93.145 Jiwa, dengan tingkat pertumbuhan PDR8 5,68 Persen di tahun 2022. Struktur lapangan usaha yang memiliki peranan terbesar di Kota Tual masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
”Inflasi Kota Tual 2022 sebesar 4,52 persen, dengan angkatan kerja sebesar 59,21 persen dan bukan angkatan kerja sebesar 40,97 persen,“ jelasnya.
Dengan pelaksanaan Lokakarya Nasional Ul Green City Metric Tahun 2023 di Kota Tual, diharapkan dapat mendukung transfornasi rmenjadi kota dan kabupaten yang berkelanjutan serta mengelaborasi kota kota di indonesia yang terkait dengan isu isu lingkungan, pembangunan berkelanjutan, inovasi dan kolaborasi.
Baca juga:
