Ibrahim yang juga Walikota Tidore Kepulauan itu mengatakan, seluruh Anggota Apeksi Komwil VI harus tetap berjalan dengan berbagai modifikasi model pelaksanaan, serta menunjukkan keseriusan dalam upaya menghadapi pandemi covid-19 termasuk pada sektor ekonomi.
Ambon, suaradamai.com – Ketua Apeksi Komwil VI Capt Ali Ibrahim dalam pembukaan Whorkshop mengungkapkan. Dengat semangat dan dedikasi yang baik oleh seluruh anggota Apeksi Komwil VI, maka diharapkan Inovasi-inovasi terbaru dalam program kerja organisasi dapat tercipta di Kota Ambon Manise.
” Saya sangat gembira karena dalam kondisi pandemi Corona, namun kita dapat melakukan pertemuan secara langsung . Ini pertemuan kali kedua kita laksanakan secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Kendati Kepengurusan yang saya emban ini merupakan kepengurusan yang baru dilantik pada April 2021 di Gorontalo,”ungkap Ibrahim di Sari Gurih Resto, Kamis (10/05/2021).
Ibrahim yang juga Walikota Tidore Kepulauan itu mengatakan, seluruh Anggota Apeksi Komwil VI harus tetap berjalan dengan berbagai modifikasi model pelaksanaan, serta menunjukkan keseriusan dalam upaya menghadapi pandemi covid-19 termasuk pada sektor ekonomi.
Pandemi covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan manusia saja, kata dia, tetapi telah berdampak pula terhadap buruknya sistem keuangan negara yang ditunjukkan dengan penurunan berbagai aktivitas ekonomi domestik. Oleh karena itu pemerintah telah mengambil strategi kebijakan dan langkah-langkah luar biasa, dalam rangka Penyelamatan Perekonomian Nasional dan Stabilitas Sistem Keuangan melalui berbagai kebijakan relaksasi yang berkaitan dengan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN, khususnya dengan melakukan peningkatan belanja untuk kesehatan dan pemulihan perekonomian.
Menyimak lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara dan pembiayaan, Capt Ali menjelaskan, pemerintah berupaya melakukan penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional. Untuk menghadapi permasalahan tersebut pemerintah harus memiliki strategi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi.
Strategi ini kemudian diwujudkan sebagai program Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditujukan untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat, serta memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dimulai dari rumah tangga masyarakat yang paling rentan, lalu ke sektor usaha. Pelan-pelan roda perekonomian mulai berputar. Dengan adanya program PEN diharapkan adanya pertumbuhan ekonomi meningkat.
“Workshop ini menjadi penting artinya karena di tengah kondisi yang ada, pemerintah kota dituntut untuk tetap bisa memberikan pelayanan terbaik. Apalagi dengan refocusing anggaran yang pernah dilakukan pada tahun sebelumnya, membuat sendi-sendi ekonomi menjadi lemah. Oleh karena itu pada kesempatan baik ini, kami menghadirkan bapak Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Perekonomian selaku Keynote speaker yang akan menyampaikan banyak hal tentang PEN 2021, terkait penanggulangan pandemi dan bangkitnya ekonomi masyarakat,” jelas Ibrahim.
Turut diundang bapak Deputi bidang usaha mikro Kementerian koperasi dan UKM juga akan mengulas tuntas program BPUM: pemulihan ekonomi nasional bagi usaha mikro. Sebuah program yang sudah berperan penting dalam survival masyarakat di era pandemi ini. Pada bagian akhir dari pemaparan narasumber Walikota Kediri, yang akan berbagi pengalaman bagaimana UMKM go digital yang digagas oleh Pemkot Kediri dalam memfasilitasi UMKM yang ada di Kediri agar piawai dalam melakukan penjualan online. Pelengkap workshop ini, kehadiran fasilitator dari LPPM IPB akan membantu memperkuat rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.
Walikota Tidore itu menyadari bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan APEKSI untuk saat ini masih belum bisa berlangsung sebagaimana biasanya. Namun harus mengingat bahwa saat ini pelaksanaan kegiatan harus merujuk kepada tatanan kehidupan baru, di mana protokol kesehatan menjadi satu pilar yang harus tetap menjadi perhatian.
Dengan mengangkat tema reformasi Pengelolaan Anggaran dalam Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi, karena saat ini semua pemerintah kota termasuk kota-kota anggota Apeksi Komwil VI, diharapkan memiliki inovasi untuk tetap bisa mengelola anggaran dengan baik dan melayani masyarakat dalam situasi pandemi yang belum berakhir.
Sementara itu Walikota Ambon, Richard Louhenapessy pada kesempatan yang sama mengatakan. Kegiatan Workshop saat ini bukan hanya disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah. Sehingga diharapakan melalui Whorkshop Pengelolaan Anggaran Pemulihan Pandemi tersebut dapat memperkuat kawasan dan semangat solidaritas kawasan antara Kota-kota yang ada di Wilayah VI Apeksi.
Walikota Berharap, peserta Whorkshop dapat menggunakan momentum untuk berbagi pengalaman, baik dari segi pembangunan fisik maupun potensi-potensi yang dimiliki oleh masing-masing kota.
” Saya beri contoh, Kota Ambon kita belajar dari Makasar. Tapi kalau soal bernyanyi Kota Makasar belajar dari kita. Karena itu hubungan seperti ini dapat kita pakai untuk saling membantu atau saling menolong satu dengan yang lain. Tentu Kota Ambon memiliki banyak kekurangan, tapi kita punya satu kekuatan yang tidak dimiliki oleh kota-kota lain yaitu sumber daya manusia di bidang industri musik. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Ambon,” pungkas Louhenapessy
Editor: Petter Letsoin