BerandaSosialWU Kei Besar, Pastor Baru, dan Gema Seruan Kemandirian Ekonomi Gereja Katolik

WU Kei Besar, Pastor Baru, dan Gema Seruan Kemandirian Ekonomi Gereja Katolik

“Kalau tidak, kita akan jadi tukang minta-minta. Minta-minta di pemerintah. Akhirnya kalau pemerintah salah, katong musti bilang betul saja. Padahal salah,” kata Wakil Uskup melayangkan kritik untuk internal.


Langgur, suaradamai.com – Wakil Uskup (WU) Wilayah Kei Besar RD. Yoppi Sorlury menyerukan kepada umat Katolik untuk mewujudkan kemandirian Gereja, agar tidak bergantung kepada pihak lain.

Hal tersebut ia serukan dalam acara syukuran misa perdana imam baru RD. Yosep Ohoiledjaan, di Ohoi/Desa Haar RK, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, Selasa (13/8/2024).

Menurut Sorlury, Gereja bisa mandiri apabila umatnya juga mandiri secara ekonomi.

“Kalau tidak, kita akan jadi tukang minta-minta. Minta-minta di pemerintah. Akhirnya kalau pemerintah salah, katong musti bilang betul saja. Padahal salah,” kata WU melayangkan kritik secara internal.

WU Sorlury menambahkan, maksud seruan ini adalah jika umat dan Gereja mandiri, maka akan lebih leluasa dalam menentukan sikap.

“Gereja sebagai institusi penjaga nilai harus sungguh-sungguh bisa berdiri pada tempatnya. Yang salah kita bilang salah, yang benar kita bilang benar. Bukan sebaliknya,” tandas pemimpin tertinggi umat Katolik di wilayah Kei Besar itu.

Lebih lanjut, Sorlury membeberkan sedikit informasi tentang misi Keuskupan Amboina yang kini berfokus pada pengembangan ekonomi umat di berbagai sektor. Dengan demikian, kedepan umat Katolik tidak kesulitan dari sisi ekonomi.

“Ada rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Saya berharap, kita jalan serentak, jalan sama-sama,” ujar Sorlury.

Ia pun mengatakan bahwa saat ini Keuskupan juga tengah gencar melakukan sosialisasi tentang statuta keuskupan dan pemantapan sistem, serta struktur keuskupan mulai dari kuria, pastor paroki, dewan pastoral, sampai ketua rukun.

Dalam statuta itu, menurut dia, sudah mengatur secara jelas peran imam dan umat. Termasuk di dalamnya adalah pengelolaan keuangan Gereja.

Berkaitan dengan acara syukuran, WU Sorlury pun mengapresiasi umat Katolik di wilayah paroki setempat, khususnya umat Katolik di Haar RK, yang telah berjuang menyelenggarakan acara syukuran yang begitu meriah dan indah.

Hal ini, bagi dia, menunjukkan bahwa Umat Katolik bisa mandiri.

“Mewakili para imam, saya sebagai Wakil Uskup, mengajak kita semua kerja sama untuk segala hal, kita kompak untuk segala hal, dalam hidup menggereja hari ini sampai selama-lamanya. Amin,” ujar Wakil Uskup disambut pekikan “salve” dari umat.

Imamat untuk umat

Senada dengan seruan tersebut, WU juga menegaskan kepada umat, terutama kekuarga imam, untuk tidak memberikan beban kepada pastor secara ekonomi. Sebab, menurut dia, tugas utama pastor adalah melayani umat.

“Walaupun demikian, Pastor Yos tidak boleh lupa keluarga. Kewajiban kita para imam adalah mendoakan keluarga. Kalau ada lebih-lebih sedikit, bisa kasih. Tetapi tidak boleh mencari untuk keluarga,” tegas WU kepada imam baru RD. Yosep Ohoiledjaan.

Di sisi lain, ia juga menegaskan kepada pastor agar tetap memposisikan diri sebagai pelayan.

“Kita adalah pelayan Tuhan. Karena pelayan, berarti bukan bos. Maka kita harus rendah hati, sayang umat,” tegas Sorlury.

Ucapan terima kasih

Sementara itu, mewakili pihak keluarga imam baru, Junior Ohoiledjaan sebagai Kakak kandung menyampaikan limpah terima kasih atas dukungan dan bantuan dari semua pihak, terlebih khusus Martinus Sergius Ulukyanan (MSU) yang turut membantu proses pengantaran imam baru dari Tual hingga Ohoi/Desa Haar pada Senin 12 Juli 2024 lalu.

Ungkapan terima kasih juga ia sampaikan kepada seluruh keluarga, kenalan, yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.

“Memang selain bantuan dari keluarga dan kenalan ada juga bantuan dari Bapak Veki Suanthie dan Bapak Martinus Sergius Ulukyanan,” kata Ohoiledjaan menambahkan keterangannya melalui pesan WhatsApp kepada awak media.

Kepada media, Ohoiledjaan menyampaikan bahwa semua dukungan dan bantuan telah digunakan sepenuhnya dalam proses penjemputan hingga misa syukur Imam Baru di Haar yang dilaksanakan pada Rabu 13 Juli 2024 kemarin.

Editor: Labes Remetwa


“Aku akan mengangkat piala dan menyerukan nama Tuhan,” demikian motto imamat Pastor baru RD. Yosep Ohoiledjaan.


ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU