
Wanita lebih berisiko berbagai macam penyakit dibandingkan pria.
Suaradamai.com – Salah satu bagian dari upaya menjaga kesehatan yang penting untuk dilakukan adalah cek kesehatan secara rutin.
Hal ini bermanfaat untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin. Apalagi pada wanita. Pasalnya, wanita lebih berisiko berbagai macam penyakit dibandingkan pria.
Dilansir Hello Sehat, berikut 10 tes skrining kesehatan yang wajib dilakukan oleh wanita.
1. Kanker Payudara
Untuk deteksi kini kanker payudara, kamu bisa melakukannya dengan dua cara. Pertama, kamu bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau dikenal dengan gerakan SADARI. Kedua, kamu bisa melakukan pemeriksaan dengan mamografi, yaitu proses pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah. Jika kamu berusia 20 hingga 30 tahun, kamu perlu melakukan mamografi setiap satu sampai tiga tahun sekali. Atau, jika kamu berusia 40 tahun ke atas, kamu perlu melakukan mamografi setiap tahun sekali. Tapi, kamu peru melakukan mamografi lebih sering jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
2. Kanker Serviks
Tes skrining kesehatan wanita untuk memeriksa kanker serviks sudah dimulai sejak usia 21 tahun. Setelah itu, hingga usia 29 tahun Anda juga perlu melakukan pap smear (pemeriksaan pada leher rahim pada wanita) setiap 3 tahun sekali. Namun, pada rentang usia ini dokter tidak memperbolehkan untuk melakukan tes HPV jika belum pernah melakukan hubungan seksual.
Sementara wanita berusia 30 – 65 tahun yang sudah aktif secara seksual juga harus melakukan tes pap smear setiap 3 tahun atau tes HPV setiap 5 tahun sekali.
3. Penyakit Menular Seksual
Jika anda berusia di bawah 30 tahun dan sudah aktif secara seksual, perlu melakukan tes urine setiap tahunnya untuk memeriksa apakah ada kondisi klamidia. Tes skrining kesehatan wanita ini dilakukan untuk mencegah penyakit menular seksual yang berujung pada masalah kesuburan.
4. Diabetes
Tes skrining kesehatan untuk wanita yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah puasa. Yaitu, jumlah glukosa dalam darah setelah tidak makan selama 8 jam. Ini dilakukan untuk mengecek apakah Anda memiliki kecenderungan penyakit diabetes atau tidak sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan.
Lalu, Anda juga disarankan untuk melakukan tes skrining apabila:
– Tekanan darah mencapai 130/80 mm Hg atau lebih
– Mempunyai indek massa tubuh lebih dari 25, dan
– Faktor risiko diabetes lainya.
5. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Mendeteksi HIV/AIDS sebagai tes skrining untuk wanita dapat dilakukan dengan tes ELISA atau IFA.
Tes HIV akan dilakukan dua kali jika hasil pemeriksaan pertama positif atau jika Anda memiliki faktor risiko tinggi, tetapi hasilnya negatif.
Jika hasil negatif, Anda tetap perlu melakukan pencegahan HIV. Sementara itu, jika hasilnya positif, Anda akan mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV).
Semakin cepat HIV terdeteksi, maka akan semakin panjang usia harapan hidup yang dapat diupayakan.
6. Kesehatan Jantung
Berikut tes skrining kesehatan jantung untuk wanita
– Memeriksa Tekanan Darah
Pemeriksaan ini akan dilakukan setiap dua tahun sekali setelah Anda berusia 18 tahun. Apabila Anda mempunyai tekanan darah tinggi atau faktor resiko dari keluarga, tes akan lebih sering.
– Tes Darah
Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ada kemungkinan perlu menjalani pemeriksaan setiap 1 – 2 tahun sekali. Pada usia 45 tahun ke atas, maka tes darah dilakukan setiap 5 tahun sekali.
7. Kanker Usus Besar
Kanker usus besar atau kanker kolon merupakan jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Deteksi kanker usus besar dapat dilakukan dengan tes kolonoskopi untuk mendeteksi ketidaknormalan pada usus besar dan anus. Skrining kolonoskopi ini dianjurkan untuk wanita berusia 50 tahun ke atas, setidaknya 10 tahun sekali.
8. Kepadatan Tulang
Osteoporosis juga menjadi salah satu penyakit yang rentan terjadi pada wanita. Apalagi jika Anda sudah memasuki masa menopause sehingga berisiko mengalami kerapuhan tulang. Dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes skrining kesehatan wanita seperti tes kepadatan tulang.
Ini merupakan tes yang membantu untuk menentukan kesehatan tulang Anda sekaligus mendeteksi osteoporosis.
Skrining untuk wanita ini sangat penting, terutama bagi Anda yang berusia 65 tahun ke atas. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, mungkin perlu memulai pemeriksaan lebih cepat.
9. Kolestrol
Usia paling awal yang direkomendasikan melakukan tes skrining penyakit kolesterol untuk wanita adalah 45 tahun.
Namun, pemeriksaan di usia ini hanya dilakukan saat Anda tidak mempunyai risiko penyakit jantung koroner.
Apabila mempunyai risiko penyakit tersebut, Anda perlu rutin melakukan tes skrining kolesterol sejak usia 20 tahun.
10. Pemeriksaan Mata
Tahukah Anda bahwa penglihatan cenderung memburuk seiring dengan bertambahnya usia? Ini menjadi alasan Anda perlu melakukan tes skrining kesehatan mata untuk wanita. Salah satunya untuk memeriksa apakah telah terjadi glaukoma atau tidak.
Glaukoma adalah penyakit mata saat tekanan cairan dalam bola mata terlalu tinggi sehingga bisa merusak saraf optik dan mengakibatkan kebutaan.
Pemeriksaan dilakukan 5 – 10 tahun lebih awal dari usia relatif terjadinya kondisi ini pada keluarga yang telah mengalaminya.
Apabila tidak terdapat risiko glaukoma, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin, seperti:
• pemeriksaan setiap 2 – 4 tahun sekali sejak usia 40 tahun, dan
• pemeriksaan setiap 1 – 3 tahun sekali sejak usia 55 tahun.
Editor: Labes Remetwa