
Berada di tengah-tengah para santri, mantan Dankor Brimob Polri ini mengaku terharu saat melihat semangat mereka.
Ambon, suaradamai.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al-Anshor menyelenggarakan Tasyakuran 19 tahun dan Silaturahmi Akbar Ponpes Islam Al-Anshor se-Maluku di Pesantren Al-Anshor, Negeri Liang, Selasa (14/2/2023).
Tasyakuran dihadiri Gubernur Maluku Murad Ismail dan Ibu Widya Pratiwi Murad, Sekda Maluku Sadali Ie beserta isteri, sejumlah pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku, pimpinan dan pengurus Ponpes Al-Anshor, para orang tua santri dan para santri.
Dalam kegiatan tersebut, selain menjadi ajang silaturahmi orang tua santri dengan pengurus Ponpes, orang tua juga dapat menyaksikan langsung aktivitas dakwah pesantren, serta menyatukan visi misi pesantren yang dapat diketahui orang tua santri, pemerintah dan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, Ponpes Islam Al-Anshor saat ini mengasuh, membina dan menyekolahkan 700 lebih anak yatim, mualaf, dan dhuafa.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Murad Ismail di hadapan para santri, membeberkan empat syarat jika ingin menjadi orang hebat.
“Mau jadi orang hebat cuma ada empat syarat. Anak-anakku tolong dengar,” ucap Gubernur kepada para santri.
Pertama, rendah hati, tidak sombong. Kedua, selalu merasa bersyukur. Ketiga, jauhkan diri dari hal yang samar-samar. Keempat, bersabar, karena rezeki hanya datang dari Allah SWT bukan dari yang lain.
“Supaya bisa memenuhi empat syarat itu, maka harus sabar dan perbaiki sholatmu (Ibadah), pasti kamu menjadi orang yang hebat,” kata Gubernur kepada mereka.
Berada di tengah-tengah para santri, mantan Dankor Brimob Polri ini mengaku terharu saat melihat semangat yang ditunjukkan para santri.
“Ini kunjungan kali pertama saya ke ponpes Al-Anshor. Saya terharu melihat anak-anak ini, mereka begitu semangat. Mereka anak anak yang luar biasa. Yang jelas, ijinkan saya untuk menjadi bapak angkat untuk pesantren ini,” ungkap Gubernur.
Di tempat yang sama, Ina Latu Maluku Widya Pratiwi Murad, mengajak para santri untuk bersyukur mendapatkan pendidikan terbaik di pondok pesantren. Rasa syukur tersebut dilakukan dengan terus belajar dan belajar.
Ia mengatakan, tidak semua anak-anak mendapat peluang pendidikan terbaik di lembaga pondok pesantren. Widya pun berpesan, agar para santri mensyukuri kesempatan itu dengan belajar memperdalam ilmu agama dan lainnya.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: