Beranda Politeknik Perikanan Negeri Tual Bidang Kerjasama, Perencanaan Program dan Anggaran Kembangkan Produk Pangan Lokal Aman dan Sehat, Polikant Hadirkan Instruktur Profesional

Kembangkan Produk Pangan Lokal Aman dan Sehat, Polikant Hadirkan Instruktur Profesional

0
Kembangkan Produk Pangan Lokal Aman dan Sehat, Polikant Hadirkan Instruktur Profesional
Dr. Rince Alfia Fadri, S.ST., M.Biomed memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Polikant di Lt. 3 Kantor Pusat Kampus Biru, Jumat (12/7/2024). Foto: Humas Polikant

“Polikant mengharapkan nantinya produk yang keluar dari Polikant itu sudah memiliki informasi nilai gizi dalam label,” kata Dr. Rince menjelaskan tujuan akhir workshop.


Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) berhasil lolos program Competitive Fund 2024. Lewat program ini, Polikant berupaya menciptakan inovasi olahan pangan lokal (seperti enbal, dan sebagainya) menjadi produk aman dan sehat, yang bernilai jual tinggi.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, Polikant memberikan tambahan informasi kepada mahasiswa dan dosen dengan menggelar kuliah umum dan workshop. Kampus biru itu menghadirkan narasumber Dr. Rince Alfia Fadri, S.ST., M.Biomed, dari Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Lulusan S3 Universitas Andalas ini merupakan salah satu instruktur profesional, yang telah melakukan 21 pelatihan profesional sejak 2015. Ia punya pengalaman dalam 20 kegiatan penelitian (2018-2023), juga menulis 13 karya tulis ilmiah (2018-2023).

Selain itu, Dr. Rince juga telah mengikuti 32 kegiatan konferensi/seminar/loka karya/simposium, selama 2018-2023, baik sebagai peserta, pemakalah, presenter, narasumber, pembicara, dan pelatih. Ia juga punya empat karya yang dipatenkan dan tiga karya hak cipta (HKI).

Mengawali agendanya di Polikant, Dr. Rince memberikan kuliah umum tentang “Pangan Fungsional dan Prospek Pengembangan Produk Olahan yang Aman dan Sehat” kepada puluhan mahasiswa dari lima program studi (Prodi), Jumat (12/7/2024).

Adapun lima Prodi itu adalah Teknologi Hasil Perikanan (THP), Manajemen Rekayasa Pengolahan Hasil Perikanan (MRPHP), Bioteknologi, Teknologi Budidaya Perikanan (TBP), Manajemen Rekayasa Budidaya Laut (MRBL), dan Agribisnis Perikanan (AGP).

Kepada Suaradamai.com, Dr. Rince menjelaskan, kuliah umum itu bertujuan untuk memotivasi mahasiswa agar mampu menciptakan produk pangan menjadi produk pangan fungsional yang bernilai jual tinggi.

“Kita punya rumput laut, kita punya ubi kayu (singkong/enbal), pangan-pangan lokal lainnya yang bersifat pangan fungsional yang bisa menjadikan salah satu bentuk produk bernilai jual dan memiliki nilai gizi yang baik,” sebut Dr. Rince.

Selain itu, pada kesempatan itu, ia juga memotivasi mahasiswa untuk menjadi enterpreneur/wirausaha. Menurut dia, Kepulauan Kei punya potensi yang sangat kaya, yang dapat diolah menjadi olahan bernilai jual tinggi.

“Banyak sekali untuk dijadikan produk oleh-oleh, camilan harian, snack box di kantor-kantor, dan lain-lain,” kata dia.

Meski demikian, menurut Dr. Rince, untuk menciptakan produk baru tidak semudah membalik telapak tangan. Harus ada penelitian, uji pasar, uji organoleptik, uji daya simpan, dan sebagainya. Selain itu, menciptakan produk baru, lanjut dia, perlu kerja sama lintas instansi terkait, termasuk dengan pemerintah daerah.

Selanjutnya, Dr. Rince akan melaksanakan workshop terkait penghitungan Informasi Nilai Gizi (ING) dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) kepada dosen Polikant. Ini juga merupakan rangkaian dari program Competitive Fund yang diikuti Polikant.

“Dari Polikant mengharapkan nantinya produk yang keluar dari Polikant itu sudah memiliki informasi nilai gizi dalam label,” kata Dr. Rince menjelaskan tujuan akhir workshop.

Editor: Labes Remetwa


“Kita punya rumput laut, kita punya ubi kayu (singkong/enbal), pangan-pangan lokal lainnya yang bersifat pangan fungsional yang bisa menjadikan salah satu bentuk produk bernilai jual dan memiliki nilai gizi yang baik,” sebut Dr. Rince.