“Tahun 2021, proposal itu baru disetujui. Bulan juli dimulai lelang, sesuai kontrak masa pengerjaan selama enam bulan,”ungkap Pudir II.
Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) menerima bantuan pembagunan gedung pengembangan industri dan bisnis perikanan, dari Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti).
Pembantu Direktur (Pudir) II Bidang Administrasi Umum Kepegawaian dan Keuangan Glenty B. Somnaikubun mengatakan, Pada Tahun 2019, Polikant telah mengajukan proposal bantuan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) kepada Kemenristekdikti.
“Saat itu, Kemenristekdikti memberikan kesempatan kepada seluruh politeknik di Indonesia untuk mengajukan proposal bantuan kebutuhan. Polikant sendiri telah ajukan,”jelas Somnaikubun di ruang kerjanya, Senin (23/8/2021).
Lebih lanjut Somnaikubun menjelaskan, sebanyak 18 Politeknik yang memasukan proposal, namun delapan yang mendapat persetujuan, termasuk Polikant.
Pudir mengungkapkan, pagu anggaran yang digolontorkan Kementrian sebesar 25,3 Milyar untuk membangun gedung pengembangan industri dan bisnis perikanan.
“Tahun 2021, proposal itu baru disetujui. Bulan juli dimulai lelang, sesuai kontrak masa pengerjaan selama enam bulan,”ungkap Pudir II.
Bangunan tersebut, jelas Pudir, akan memiliki ruangan yang luas, yang akan dimanfaatkan untuk segala kegiatan yang bersifat umum seperti, seminar, pameran, atupun kegiatan lain yang melibatkan banyak orang.
“Gedung ini satu lantai, memilih tribun di atasnya. Ada sekitar 11 ruangan Workshop untuk setiap kegiatan industri. Sangat bermanfaat untuk kampus, tetapi juga akan bermanfaat kepada masyarakat jika digunakan untuk kegiatan sosialisasi,”lanjutnya.
Polikant sebagai salah satu perguruan tinggi Negeri di kepulauan kei, merupakan satu-satunya politeknik negeri di Indonesia yang mengkhususkan diri pada pendidikan tinggi kejuruan (vokasi) dalam bidang perikanan dan dan kelautan. Oleh karena itu, pengadaan sarana prasrana pendukung merupakan faktor terpenting bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Editor: Petter Letsoin
Baca juga: