Rennur menjelaskan untuk menentukan di mana lokasi akan didirikannya TPI kota Tual, maka akan diterjunkan tim survei guna melakukan berbagai jenis penelitian, diantaranya tentang lahan sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Tual, suaradamai.com – Salah satu penunjang perkembangan sektor perikanan adalah tersedianya tempat pelelangan ikan (TPI), namun untuk menentukan dimana lokasi tempat sebuah TPI berada, maka harus memenuhi sejumlah kriteria yang membutuhkan proses, dalam mewujudkannya.
Hal tersebut disampaikan Kepala bidang pemberdayaan nelayan kecil, Dinas Perikanan kota Tual, Nasrun Rennur, selasa (7/9/2021).
Sehubungan rapat koordinasi lintas sektor yang dilaksanakan pihaknya bersama unsur terkait, yang dimaksudkan membicarakan rencana pembangunan TPI kota Tual.
“Jadi kita memang butuh TPI dan kita kemarin mendiskusikan berbagai variabel yang berpengaruh terhadap, bagaimana kalau kita membangun TPI, dan bagaimana kalau tidak membangun, sebenarnya poinnya seperti itu, tetapi sebagai poin intinya adalah, bahwa salah satu infrastruktur penunjang tercapaikan adalah, masalah akses pasar kita selama ini, yang biasanya diumumkan sebagai permasalahan perikanan kota Tual, itu yang coba kami bangun,” jelasnya.
Rennur menjelaskan untuk menentukan di mana lokasi akan didirikannya TPI kota Tual, maka akan diterjunkan tim survei guna melakukan berbagai jenis penelitian, diantaranya tentang lahan sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
“Kalau masalah lokasi sebenarnya kami tidak mau terburu-buru, karena banyak variabel yang harus kita perhitungan, pertama masalah lahan, maka nanti kita akan bentuk tim survei untuk meneliti dulu, karena memang tidak bisa serta-merta kita bisa menentukan lokasi, itu merupakan satu kajian yang banyak berpengaruh,” ungkapnya.
Rennur menambahkan, beberapa variabel yang akan dikaji yakni masalah lingkungan, akses dan sejumlah aspek, termasuk status lahan, yang kiranya akan memperlancar semua proses, dalam rencana pembangunan tempat pelelangan ikan Kota Tual.
Editor: Petter Letsoin
Baca juga: