
Festival ini melibatkan 200 orang. Mereka adalah siswa-siswi SD, SMP, SMA dan dewan guru pada sekolah-sekolah yang ada di Aboru.
Ambon, suaradamai.com – Yayasan Hekaleka berkerja sama dengan Yayasan Buku Vor Aboru, menggelar festival pendidikan di Desa Aboru. Kegiatan ini mengusung tema “pendidikan sebagai gerakan untuk membangun masa depan aboru.”
Festival pendidikan ini bertujuan menata kembali masa depan generasi muda, terutama para siswa SD, SMP dan SMA di Aboru dari stigma buruk yang saat ini melekat kuat di mata masyarakat Maluku maupun Nasional.
Diharapkan, kegiatan ini memotivasi guru dan generasi muda Aboru akan pentingnya meningkatkan diri untuk dapat membangun negeri, meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dan guru dalam berpikir kritis, kreatif, dan literasi teknologi.
Dilaksanakan selama dua hari, 23-24 April 2021, festival pendidikan ini menggelar berbagai macam kegiatan yakni kelas beta aboru yaitu refleksi mengenal diri dan masa depan; kelas workshop pembuatan video pendek; kelas berfikir kritis; kelas ekspresikan diri lewat tulisan, coding; bermain dengan logika; literasi teknologi, google for education; dan out bound.
Festival ini melibatkan 200 orang. Mereka adalah siswa-siswi SD, SMP, SMA dan dewan guru pada sekolah-sekolah yang ada di Aboru.
Menggambar dengan daun
Salah satu kegiatan di SD Negeri 3 Aboru, yang digelar pada Jumat (23/4/2021) adalah belajar berpikir kreatif menggunakan dedaunan.
Para siswa menggambar binatang dari dedaunan di sekitar sekolah. Siswa diberikan contoh karya gambar hewan dari daun. Dari contoh itu mereka berusaha membuat hewan sendiri.
Pantauan di lapangan, siswa-siswi kelas 1 dan 2 itu, tampak bersemangat saat mengambil daun tanaman di sekitar sekolah. Mereka sangat kreatif dalam menggambar hewan dengan daun.
“Latihan ini membuat anak-anak belajar berpikir kritis, berpikir cerdas dan kreatif. Ketika mereka ingin agar hewan berwarna merah namun tidak ada warna merah, maka mereka cari cara bagaimana bisa tetap membuat hewan tersebut dengan daun yang ada,” kata Stenly Fendinandus, penanggungjawab kegiatan.
Selian aktivitas menggambar dengan daun, ada juga kegiatan lain seperti estafet karet gelang, pipa bocor, holahop, rintangan dan suara, dan estafet terigu.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: