
Penurunan jumlah kapal dan barang bisa menjadi indikator adanya perlambatan distribusi atau efisiensi jalur laut yang perlu dicermati lebih lanjut oleh pihak terkait.
Tual, suaradamai.com – Transportasi laut di Kota Tual selama April 2025 mencatat dinamika menarik. Meski jumlah kapal yang singgah mengalami penurunan, arus penumpang justru meningkat cukup signifikan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tual, total kunjungan kapal angkutan laut dalam negeri tercatat sebanyak 137 unit, turun hampir 18 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan paling mencolok terjadi di Pelabuhan Tayando, dengan angka penurunan mencapai 50 persen.
Namun, meski kapal berkurang, justru jumlah penumpang naik tercatat mengalami lonjakan. Sebanyak 9.359 orang tercatat berangkat melalui pelabuhan-pelabuhan di Tual, meningkat 18 persen dibanding bulan Maret 2025. Kenaikan tertinggi terjadi di pelabuhan pengumpan seperti Kur, yang mengalami lonjakan tajam dari bulan sebelumnya.
Sebaliknya, untuk urusan barang, Kota Tual mengalami pelemahan. Volume muatan barang melalui pelabuhan Tual tercatat 35.626 ton, turun sekitar 17 persen dibanding bulan sebelumnya. Penurunan lebih drastis terjadi pada barang bongkar, yang anjlok hampir 30 persen, dari lebih 56 ribu ton menjadi sekitar 39 ribu ton.
Secara tahunan, tren penurunan juga tampak. Dibanding April 2024, jumlah kapal yang datang berkurang lebih dari 14 persen, sementara total penumpang menurun 11 persen.
Data ini memberi sinyal bahwa meskipun mobilitas manusia meningkat, aktivitas logistik dan perdagangan lewat laut di Kota Tual masih menghadapi tantangan. Penurunan jumlah kapal dan barang bisa menjadi indikator adanya perlambatan distribusi atau efisiensi jalur laut yang perlu dicermati lebih lanjut oleh pihak terkait.